jpnn.com, JAKARTA - Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS) Kementerian Hukum dan HAM menggelar acara yang belum pernah dilakukan sebelumnya di dalam lembaga pemasyarakatan (lapas) ataupun rumah tahanan (rutan). Kegiatan itu adalah mengkhatamkan Alquran secara serentak di seluruh lapas dan rutan dibawah Kemenkumham, Kamis (20/4).
Untuk kegiatan itu, Ditjen PAS bekerja sama dengan Nusantara Mengaji yang diinisiasi Muhaimin Iskandar. Sekretaris Ditjen PAS Sri Puguh Utami mengatakan, kegiatan gerakan mengaji serentak para napi ataupun tahanan belum pernah diselenggarakan sebelumnya.
BACA JUGA: Insyaallah, Besok Semua Lapas dan Rutan Menggemakan Alquran
"Ini adalah terobosan baru. Tujuannya adalah untuk mengajak para napi menghayati kitab suci mereka, sehingga ketika kembali ke masyarakat, mereka memahami peran manusia sebagai pemimpin dan hamba Allah SWT yang mempunyai kewajiban menaati peraturan yang berlaku," katanya.
BACA JUGA: Yasonna: Kami tidak Bisa Menolak Permintaan Cegah
Selain itu, sambungnya, ada beberapa napi yang belum bisa membaca Alquran. Untuk itu, kegiatan membaca Alquran sangat penting untuk melatih mereka belajar melantunkan ayat-ayat suci umat Islam itu.
Khataman serentak di lapas dan rutan itu berlangsung selama dua jam sejak pukul 10.00. Kegiatannya dipusatkan di Rutan Kelas I Cipinang dan dihadiri langsung oleh Menteri Hukum dan Ham Yasonna H Laoly serta Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi.
BACA JUGA: Menkumham Akui Ada Usulan Lapas Dikelola Swasta
Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly dalam kegiatan khataman Alquran serentak di Rutan Kelas I Cipinang hasil kerja sama Nusantara Mengaji dan Direktorat Jenderal PAS Kementerian Hukum dan HAM. Foto: Humas Kemenkumham
Sejumlah tokoh juga hadir di acara itu. Antara lain inisiator Nusantara Mengaji Muhaimin Iskandar, mantan Menteri Perindustrian Saleh Husin, anggota Komisi III DPR Ahmad Basarah dan Abdul Kadir Karding, budayawan Jaya Suprana, serta Jazilul Fawaid selaku koordinator Nusantara Mengaji.
Jazilul menuturkan, saat ini napi perlu diajak mengaji bersama agar mental dan spiritualnya semakin baik dan kuat. Dengan demikian, hal itu bisa meminimalkan potensi para napi mengulangi perbuatan melanggar hukum baik saat masih menjalani hukuman ataupun ketika sudah kembali ke masyarakat.
Jazilul menambahkan, membaca Alquran, juga dapat mendatangkan ketenangan bagi napi. “Dengan demikian akan mengurangi stres dan tekanan psikologis yang dihadapi dalam tahanan,” katanya.(adv/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Apakah DPD Dipimpin OSO Itu Sah? Begini Kata Menkumham
Redaktur : Tim Redaksi