Ditjen PSP Kementan Dorong Pemda Sukseskan Program Serasi

Jumat, 03 Mei 2019 – 07:13 WIB
Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Sarwo Edhy. Foto: Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah daerah (Pemda) dinilai sangat berperan dalam menentukan sukses atau tidaknya program Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani (Serasi) atau yang disebut optimasi lahan rawa.

Pasalnya, pemda yang punya lahan. Selain itu, pemda pula yang punya sumberdaya manusia (petani).

BACA JUGA: Ditjen PSP Kementan Minta Alsintan Dikelola Secara Berkesinambungan

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan) Sarwo Edhy mengatakan, sampai saat ini minat daerah untuk mengembangkan lahan rawa cukup tinggi.

“Pemda setempat sangat berperan menentukan keberhasilan optimasi lahan rawa yang dikembangkan Kementan. Jadi, kalau pemdanya tidak berperan aktif atau tidak mendukung, program Serasi ini tidak akan sukses,” ujar Sarwo Edhy, Kamis (2/4).

BACA JUGA: Ditjen PSP Kementan Gencarkan Sosialisasi Penggunaan Alsintan

Sarwo Edhy mengaku optimistis program Serasi dapat terealisasi seperti yang diharapkan. Apalagi, lahan rawa aman dari aspek lingkungan dan bahaya kebakaran.

“Program Serasi ini beda dengan Program Gambut Sejuta Hektare, di mana lahannya mudah terbakar. Program Serasi memanfaatkan tanah mineral, bukan lahan gambut. Selain itu juga hasilnya sudah terbukti di lapangan,” kata Sarwo Edhy.

BACA JUGA: PBNU Dukung Program Serasi Kementan

Seperti diketahui, Kementan tahun 2019 ini akan menggarap pengembangan lahan rawa dan pasang surut seluas 500.000 hektare di enam provinsi.

Namun, setelah divalidasi, ternyata hanya 400.000 ha yang siap CPCL (Calon Petani Calon Lokasi).

Lokasi seluas 400.000 hektare tersebut berada di Sumatera Selatan seluas 220.000 hektare yang terletak di sembilan kabupaten.

Yaitu Banyuasin, Musi Banyuasin, Ogan Komering Ilir (OKI), Ogan Ilir, OKI Timur, Musi Rawas Utara, PALI, Ogan Komering Ulu (OKU) dan Muara Enim.

Sedangkan lokasi di Kalimantan Selatan seluas 148.000 hektare berada di sembilan kabupaten, yaitu Banjar, Batola, Hulu Sungai Selatan, Tanah Laut, Hulu Sungai Utara, Hulu Sungai Tengah, Tapin, Balangan dan Tabalong.

Untuk Sulawesi Selatan, luasnya hanya 33.000 hektare yang terdapat di Kabupaten Bone, Wajo, Sopeng, Sidrap dan Kabupaten Pinrang.

Potensi pengembangan lahan rawa untuk meningkatkan produksi pangan cukup besar. Dari hasil penelitian, potensi lahan rawa lebak di Indonesia mencapai 34 juta hektare.

Namun, kajian para ahli menyebut ada sekitar sepuluh juta hektare yang dapat dijadikan lahan pertanian produktif.

“Saya optimistis target seluas 400.000 ha akan tercapai. Ke depan akan kami garap secara bertahap. Tahun 2019 ini, kita programkan seluas 500.000 ha di toga provinsi. Kita sangat concern mengembangkan lahan rawa. Karena lahan rawa merupakan masa depan pangan Indonesia,” tuturnya.

Selain potensi lahan yang cukup luas, potensi peningkatan luas tanam (indeks pertanaman/IP) juga sangat besar.

Selama ini, petani di lahan rawa hanya memanfaatkan lahan rawa satu kali tanam dalam setahun dengan masa tanam padi lokasi selama 6 bulan. Produktivitasnya juga hanya 3 ton per hektare.

Padahal, dengan teknologi seperti rehabilitasi jaringan irigasi, perbaikan tanggul dan pintu air, lahan rawa bisa ditanam hingga 2-3 kali dalam setahun.

Selain itu, dengan menggunakan benih padi unggul seperti Inpara, potensi peningkatan produktivitas tanaman juga cukup besar.

Sarwo Edhy mencontohkan, saat panen padi di Desa Kandangan, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan seluas 1.200 ha, produktivitas tanaman padi mencapai 6,5 ton gabah kering panen (GKP)/ha.

“Kita bantu benih dan Alsintan, mulai dari pengolahan tanah dan alat tanam dan panen, sehingga petani senang,” tambahnya.

Untuk kegiatan ini, Kementan menggelontorkan anggaran sebesar Rp 3,7 triliun untuk optimasi lahan rawa melalui Program Serasi.

Anggaran ini disiapkan Ditjen PSP sebesar Rp 2,5 triliun untuk pengolahan lahan rawa. (adv/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kementan Ajak Masyarakat dan Mahasiswa Tingkatkan Kesadaran Penggunaan Antibiotik


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Kementan  

Terpopuler