Rapper Amerika Serikat (AS), ‘Tyler The Creator’ telah merilis sebuah lagu baru yang menyasar hukum imigrasi Australia, dua bulan setelah tur ‘Down Under’ miliknya dibatalkan di tengah badai kontroversi.

Lagu baru berjudul ‘F ** k It’ berisi tentang curahan hati rapper berusia 24 tahun ini yang membidik para pembencinya- dan terlihat dalam lirik yang penuh kemarahan, termasuk sindiran terhadap kebijakan visa dan karantina Australia.

BACA JUGA: Penipu Coba Manfaatkan Korban Retasan Situs Selingkuh Ashley Madison di Australia

"Katakan kepada Australia, saya menyelinap dengan mic di tangan saya / ketimbang sayuran yang saya kemas dalam ransel saya," begitu isi sebagian liriknya.


Tur ‘Tyler The Creator’ dibatalkan di tengah klaim bahwa musiknya mengkampanyekan kekerasan terhadap perempuan. (Foto: AFP, Karl Walter)

BACA JUGA: Pemerintah Kota Hobart Tinjau Uang Jamuan Makan Rp 450 Juta/Tahun

Lagu ini juga menunjukkan adanya nada rasis yang mengungkap alasan mengapa Tyler menghadapi kesulitan untuk mengajukan visa Australia.

Tur rapper ini dibatalkan di tengah klaim musiknya yang disebut mempromosikan kekerasan terhadap perempuan, dan adanya kampanye online mendesak Pemerintah Australia untuk melarang ia masuk ke negara ini.

BACA JUGA: Australia Ikut Bergabung Hackathon Merdeka 2.0 Untuk Membangun Bangsa

Rapper ini juga mempertanyakan mengapa rapper kontroversial Eminem diterima pengajuan visanya di masa lalu, walau lirik lagunya misoginis dan sarat kekerasan.

"Ketika Marshall [Eminem] punya masalah ini, apa yang mereka katakan kepadanya? Apakah karena status melaninnya yang kurang hitam?," tuturnya dalam lagu baru itu sebelum menambahkan, "Saya pikir masyarakat suka marah ."

Lagu ini juga membahas pelarangan yang dialami Tyler baru-baru ini untuk masuk ke Inggris "selama tiga sampai lima tahun" karena lirik lagu yang ia tulis pada tahun 2009.

"Kebebasan berbicara? Kebebasan saya dilanggar / Patroli perbatasan segera menolak saya / Untuk sesuatu yang saya katakan ketika saya masih perawan," gerutunya dalam lagu.

Tyler menuduh ia "diperlakukan seperti seorang teroris" oleh Patroli Perbatasan Inggris ketika mereka menyatakan musiknya "mendorong kekerasan dan intoleransi homoseksualitas".

Sementara tampaknya Tyler tak akan menapakkan kaki di Australia dalam waktu dekat, rekannya di kelompok hip-hop ‘Odd Future’, yakni ‘The Internet’, akan mengadakan tur di Australia sebagai bagian dari Festival Laneway pada Februari mendatang.

Meski demikian, mereka ingin menjauhkan diri dari identitas kelompok hip-hop itu.

"Odd Future memiliki stigma tertentu yang tak kondusif untuk tujuan kami," jelas Syd Tha Kyd dari The Internet baru-baru ini.

"Dengan jenis musik yang kami buat, sedikit lebih mudah untuk didengar anak-anak dan orang tua serta kakek-nenek,” ungkapnya.

Ia menyambung, "Dan dengan nama Odd Future di belakang kami - banyak orang yang sebenarnya bisa jadi penggemar setia  - itu justru mengubah mereka, jadi kami memutuskan untuk menjaga jarak darinya."

BACA ARTIKEL LAINNYA... Konsumen di Pedalaman Australia Belanja Produk Tani Lewat Jejaring Sosial

Berita Terkait