jpnn.com - jpnn.com -Seorang calon penumpang pesawat Garuda Indonesia rute Gorontalo-Manado dengan nomor penerbangan GA 689, berinisial RM, ditahan pihak kepolisian di Bandara Djalaluddin Gorontalo.
Dari laporan petugas bandara, penumpang tersebut mengatakan membawa bom saat mengatur barangnya di kabin pesawat. "Sebenarnya ini perkara salah paham. Tapi, pada transportasi publik seperti dalam pesawat itu sangat sensitif. Jadi jangan sembarangan bicara. Ini menjadi pelajaran," ungkap Kabid Humas Polda Gorontalo, AKBP Ary Donny Setiawan saat dikonfirmasi Gorontalo Post, Jumat (20/1).
BACA JUGA: Pak JK: Emir bawa Garuda dari Terpuruk jadi Sehat
Kejadian ini berawal saat RM sudah berada dalam pesawat, sedang menaikkan koper pada kabin atas. Oleh petugas pramugari meminta bahwa koper tersebut diarahkan untuk dimasukkan ke dalam bagasi, namun RM menolak.
Saling bantah membantah pun terjadi antara RM dan pramugari sehingga keluarlah protes RM dengan mengatakan "Kenapa kalau pesawat lain boleh bisa muat koper di kabin, tapi bombardir tidak bisa," sahut RM kepada pramugari yang meminta namanya tidak dikorankan.
BACA JUGA: Emirsyah Satar jadi Tersangka, Menhub Budi Bilang...
Namun yang didengar oleh pramugari bahwa penumpang tersebut mengatakan "bom" sehingga oleh petugas maskapai dan anggota Pamobvit yang berjaga di bandara langsung menurunkan penumpang RM tersebut sehingga tidak bisa melanjutkan perjalanan ke Manado. RM pun langsung diamankan dan dibawa ke pos polisi setempat untuk diinterogasi.
Setelah pihak keamanan bandara dan kepolisian mendengar keterangan para saksi dan pelaku bahwa telah terjadi kesalahpahaman antara perkataan yang disampaikan pelaku dan yang didengar oleh petugas maskapai dan RM, olehnya RM dibuatkan pernyataan untuk tidak lagi melakukan hal-hal yang bisa mengganggu proses penerbangan pesawat terbang. "Jadi jangan bikin gaduh atau meresahkan penumpang lainnya, taati saja aturan yang sudah ada," pungkasnya. (tr-53/jpnn)
BACA JUGA: Emir Bantah Terima Suap, KPK Kantongi Bukti Kuat
BACA ARTIKEL LAINNYA... Emirsyah Satar: Saya Tidak Melakukan...
Redaktur & Reporter : Adek