Ditunggui Makhluk Halus Bermuka Rata

Selasa, 10 Desember 2013 – 18:42 WIB
Proses evakuasi korban kecelakaan Kereta Rel Listrik (KRL) 1131 yang menabrak mobil pengangkut bahan bakar minyak (BBM) di kawasan Bintaro, Senin (9/12). Foto: dok.JPNN

jpnn.com - KASUS tabrakan Kereta Rel Listrik (KRL) 1131 dengan mobil pengangkut bahan bakar minyak (BBM) di perlintasan rel kereta Bintaro diwarnai kisah mistis. Apong Zubaidah, salah satu korban selamat mengaku merasakan kejanggalan sebelum terjadinya kecelakaan maut yang menewaskan 7 orang itu.

Perempuan berusia 43 tahun ini mengatakan, dirinya merasakan keanehan di hari kejadian. Apong yang biasa duduk di gerbong kereta paling depan tiba-tiba mendapatkan firasat buruk. Ia pun akhirnya memilih duduk di gerbong belakang.

BACA JUGA: Ningsih Terjepit di Kolong Gerbong, Rosmaliah Selamatkan Empat Anaknya

"Pas di dalam gerbong, biasanya saya kan naik di paling depan, belakang ruang masinis, nah pas kemarin nggak tahu kenapa saya nggak mau duduk di situ. Saya malah lebih milih duduk di belakang," kata Apong di RS Dr Suyoto, Bintaro, Jakarta Selatan, Selasa (10/12).

Apong yang mengaku memiliki indra keenam ini juga sering melihat makhluk gaib di sekitar perlintasan rel kereta Bintaro. Menurutnya, ada puluhan mahluk halus yang mendiami kawasan tersebut. Tetapi, ia membantah apabila mereka meminta tumbal atau korban jiwa.

BACA JUGA: Selamat Setelah Memecahkan Kaca dengan Tendangan

"Pas di perlintasan itu saya suka melihat makhluk yang mukanya rata. Mereka hanya berdiri di situ saja. Kalau dibilang minta nyawa sepertinya tidak," ungkapnya.

Meski begitu, ibu dua anak ini membenarkan apabila kecelakaan yang merenggut nyawa kerap terjadi di perlintasan kereta Bintaro. Kejadian paling dahsyat terjadi pada tahun 1987 atau yang dikenal dengan peristiwa Tragedi Bintaro.

BACA JUGA: Merasakan Nikmatnya Transportasi Publik Modern di Tokyo

Kecelakaan kereta yang yang menewaskan sedikitnya 156 orang itu hanya berjarak beberapa ratus meter dari lokasi kecelakaan KRL , Senin (9/12).

Teman Apong sendiri pernah menjadi korban di perlintasan kereta Bintaro. Ia mengungkapkan, temannya tewas dihantam kereta karena mobil matik yang ditumpanginya mendadak mogok di tengah pelintasan kereta.

"Waktu itu teman saya juga meninggal. Dia bawa mobil jazz, pas lewat situ, mesin mobilnya langsung mati. Terus ketabrak kereta yang lewat," cerita Apong. (dil/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tak Menyangka Lukisannya Masih Dipertahankan Produsen


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler