Di tengah kunjungannya ke kota Melbourne, politikus perempuan muda asal Indonesia Tsamara Amany menyempatkan diri untuk melakukan wawancara bersama ABC TV.
Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) kelahiran tahun 1996 tersebut tampil dalam program 'The World' milik lembaga penyiaran publik Australia, ABC.
BACA JUGA: Astaga, TKI Yuli Dapat Perlakuan Tak Senonoh sebelum Dideportasi dari Hong Kong
Tsamara menceritakan sejumlah tantangan yang ia hadapi sebagai seorang politisi perempuan, khususnya perempuan muda, yang seringkali dianggap tidak cukup mampu oleh politisi pria.
Ia juga berbagi pengalamannya sebagai salah satu juru bicara Presiden Joko Widodo saat kampanye pemilihan presiden beberapa waktu lalu.
BACA JUGA: Sikap Kritis PSI Diprediksi Jadi Modal Besar Menang di Pemilu 2024
Menurutnya, Jokowi mendapatkan "serangan yang buruk" dari lawan politik dan para pendukungnya.
"Tentu boleh boleh mengkritik kebijakannya atau programnya, tapi yang kita kemarin lihat adalah penyebaran hoaks dan berita palsu," ujarnya kepada Yvonne Yong, pembawa acara 'The World'.
BACA JUGA: Terkait Peringatan HUT OPM, 34 Warga Ditangkap
Simak wawancara lengkapnya dalam video berikut.
Saat topiknya berganti menjadi kunjungan Presiden Jokowi ke Papua dan Papua Barat baru-baru ini, Tsamara ditanya apakah anak-anak muda Indonesia peduli dengan kejadian kekerasan yang terjadi di provinsi Indonesia paling timur tersebut.
Ia mengaku bahwa dirinya dan banyak warga Indonesia lainnya yang tinggal di luar Papua tidak terlalu memahami apa yang sebenarnya terjadi di sana.
"Daripada menghakimi apa yang terjadi di Papua, kita perlu melihatnya dengan pandangan lebih luas," ujarnya.
"Kita perlu bicara siapa yang ada di Papua, daripada mencoba memancing lewat sosial media yang tak akan membantu bagi warga Papua sendiri."
Dalam pemilihan DPR lalu, nama Tsamara muncul sebagai nomor urut 1 untuk PSI di Dapil DKI Jakarta II, yang juga mencakup pemilih luar negeri.
Di beberapa kota-kota besar di Australia, seperti di Melbourne dan Sydney, suara PSI berhasil menyapu bersih sejumlah TPS.
Kepada ABC TV, Tsamara mengakui masih akan terus 'memastikan' mendapat kursi nasional dalam lima tahun ke depan.
Ia mengaku jika salah satu tantangan partainya adalah bersaing dengan partai-partai yang lebih memiliki sumber daya dan kekuatan.
Simak berita-berita lainnya dari ABC Indonesia
BACA ARTIKEL LAINNYA... KKB Berulah Lagi, Kendaraan Delta Zone jadi Sasaran