Djaduk Ferianto Sempat Kesemutan Sebelum Meninggal, Ketahui Gejalanya

Kamis, 14 November 2019 – 12:21 WIB
Djaduk Ferianto. Foto: Instagram/djaduk

jpnn.com - Seniman Djaduk Ferianto meninggal dunia pada Rabu (13/11) pukul 02.30 dini hari. Pemain film Petualangan Sherina itu sempat mengeluh kesemutan dan susah bicara sebelum menghembuskan napas terakhir. 

Lalu penyakit apa yang menyebabkan Djaduk meninggal dunia?

BACA JUGA: Sebelum Meninggal, Djaduk Ferianto Mengeluh Kesemutan

Kondisi kesemutan, nyeri atau sakit, bicara tak jelas, hingga kelelahan yang sempat dialami Djaduk Ferianto sebelum berpulang ditanggapi oleh dr. Arina Heidyana dari KlikDokter. 

Menurutnya, ada dua penyebab yang berpotensi merenggut nyawa seniman tersebut, yakni stroke dan serangan jantung.

BACA JUGA: Ini Karya Seni Terakhir yang Disiapkan Djaduk Ferianto Sebelum Meninggal Dunia

Dikatakan dr. Arina, kesemutan sendiri sering dikaitkan dengan gangguan saraf, misalnya saraf terjepit. Gejalanya berupa kram, nyeri, dan kesemutan.

“Namun, masalah saraf seperti itu biasanya tidak sampai berujung pada kematian mendadak. Tetapi, yang sampai menimbulkan kematian mendadak itu adalah serangan jantung atau stroke,” ujar dr. Arina.

BACA JUGA: Kenangan Butet Kartaredjasa tentang Sang Adik Djaduk Ferianto

“Adapun gejala dari serangan jantung, yaitu kesemutan, khususnya ada di bagian tubuh sebelah kiri, nyeri yang menjalar dari dada, ke punggung, tangan, dan leher, ada rasa seperti ditekan, dan juga keringat dingin," imbuh dr Arina.

Gejala-gejala seperti ini mirip dengan apa yang sempat dialami Djaduk.

Namun, serangan jantung tidak menimbulkan gejala bicara pelo. Bicara tidak jelas atau pelo biasanya ditimbulkan oleh stroke. Sayangnya, tidak dijelaskan secara pasti bagaimana maksud dari bicara tidak jelas itu. Sebab, bisa saja yang dimaksud dengan bicara tidak jelas atau meracau kesakitan dan bukannya pelo.

Jika benar bicara tidak jelasnya itu seperti pelo, maka ada risiko Djaduk Ferianto terserang stroke.

“Stroke itu sendiri dibagi menjadi dua. Ada yang terjadi akibat pembuluh darah tersumbat dan ada yang terjadi karena pembuluh darah sudah pecah. Penyebab meninggal mendadak biasanya karena stroke akibat pecah pembuluh darah,” jelas dr. Arina.

Penderita stroke akibat pecah pembuluh darah akan terjatuh tiba-tiba begitu serangan terjadi. Ada yang hanya kehilangan kesadaran (pingsan), tetapi ada juga yang langsung meninggal. Penderita kondisi ini kerap kali memiliki riwayat tekanan darah tinggi (hipertensi) yang tidak terkendali.

Penyakit dengan gejala kesemutan seperti yang dialami Djaduk Ferianto sebelum meninggal antara lain adalah serangan jantung dan penyakit stroke.

Namun, itu bukanlah penyebab pasti karena masih menunggu pernyataan resmi dari pihak rumah sakit yang menangani kematiannya. Meski begitu, semoga masyarakat bisa lebih menjaga kesehatannya untuk meminimalkan risiko kematian mendadak akibat penyakit kronis tertentu.(HNS/RPA/klikdokter)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler