jpnn.com - BANDUNG- Persija Jakarta dua kali menahan imbang Persib Bandung di ISC-A 2016. Bahkan, kedua laga berakhir dengan skor kacamata.
Setelah di putaran pertama, kedua tim harus puas bermain tanpa gol, di Stadion Manahan Solo, Sabtu pekan kemarin.
BACA JUGA: Catat Rekor Pribadi dan Premier League, Ibrahimovic: Biasa Saja
Pelatih Djadjang Nurdjaman menyebut hasil diimbangi Macan Kemayoran tidak terlepas karena faktor rivalitas tinggi di antara kedua tim.
Rivalitas terjadi, baik di dalam maupun di luar lapangan.
BACA JUGA: Baca Deh, Kronologis Penyerangan Versi The Jakmania Ini, Brutal Sekali...
“Memang sebetulnya karena ada sisi rivalitas yang tinggi, sehingga itu berpengaruh kepada pemain,” ungkap Djadjang, Minggu (6/11).
Dalam dua laga tersebut, pelatih yang akrab disapa Djanur itu melihat timnya sebenarnya bisa memenangi laga.
BACA JUGA: Widodo C Putro Istirahatkan Pemain, Alasannya...
Hanya saja, peluang dapat dimentahkan oleh performa apik penjaga gawang Persija.
“Dua laga terakhir seharusnya kita menang. Tapi karena faktor itu (rivalitas), ketegangan di luar lapangan kebawa juga,” tuturnya.
Djadjang mengakui dia tidak puas dengan hasil tanpa gol dalam pertandingan putaran kedua.
Karena sebenaranya, menurut dia, banyak peluang Atep Cs yang terbuang dalam laga tersebut.
“Tidak puas dengan hasil imbang karena melihat jalannya pertandingan banyak peluang. Tapi kalau pertandingan sendiri pemain sudah maksimal. Mereka punya motivasi tinggi, hanya hasilnya, kita kurang beruntung,” bilangnya.
Terkait absennya Hariono dalam laga kemarin, Djadjang menganggap sudah teratasi dengan penampilan Taufiq.
“Perbedaan ada, tapi tidak terlalu kontras, saya pikir Taufiq bisa menutup kekurangan,” pungkasnya. (ca/dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Anggota Tewas di Tol Palimanan, Ini Reaksi Keras The Jakmania
Redaktur : Tim Redaksi