jpnn.com - JAKARTA - Pengurus pusat The Jakmania kembali menambahkan poin-poin klarifikasi terkait kronologis kejadian kericuhan antara suporter Persija dengan warga di KM 188 Tol Cipali.
"Kami sampaikan kronologis dari anggota Jakmania yang berada di tempat kejadian perkara. Jadi tidak sepihak, dan menyudutkan," bunyi kata eks Ketum Persija, Richard Ahmad Supriyanto.
BACA JUGA: Widodo C Putro Istirahatkan Pemain, Alasannya...
Dalam rilis yang diberikan Richard, disebutkan ada tiga anggota The Jakmania yang melihat langsung tragedi yang mengakibatkan Harun Al Rasyid Lestaluhu tewas akibat terjadinya pengeroyokan oknum yang tak bertanggung jawab.
"Ketiga saksi juga melihat adanya oknum penyerangan rombongan Jakmania di tol Palimanan yang berbaju biru (bobotoh)," bunyi rilis tersebut.
BACA JUGA: Anggota Tewas di Tol Palimanan, Ini Reaksi Keras The Jakmania
Sebelum kejadian, rombongan bus The Jakmania masuk rest area tol Brebes karena ada brifieng singkat terkait adanya informasi pengadangan di pintu tol Palimanan.
Aparat keamanan yang mengawal kalah jumlah dengan bobotoh yang sudah membawa senjata tajam dan siap menyerang rombongan bus Jakmania.
BACA JUGA: 2 Atlet Perbafi Kumandangkan Indonesia Raya di Irlandia
Salah satu saksi dengan insial RDP sempat merasakan kebrutalan massa yang berbaju biru yang melakukan penyerangan bus The Jakmania.
Kebetulan, bus yang ditempati RDP merupakan bus iringan keempat dari barisan rombogan yang sampai ke Palimanan.
"RDP melihat ada segerombolan atau sekelompok berbaju biru di pinggir jalan dan jembatan. Posisi bus 4 masih menahan untuk tak melakukan serangan, namun hujan timpukan semakin deras dari kanan atau tepatnya dari arah perkampungan warga," lanjut pernyataan resmi terkait kronologis tersebut.
Akibat aksi itu, akhirnya kerusuhan besar terjadi di dua titik.
Posisi Harun Al Rasyid Lestaluhu sebelum tewas sejatinya berada tepat di sisi kiri RDP.
Harun kemudian menurut RDP masuk dan ada bus yang putar balik tertahan.
"Almarhum yang berada di sisi bus, tertahan dan sempat di serang dari kedua sisi oleh massa yang beringas. RDP sempat menolong Almarhum saat yang bersangkutan sedang mendapat perlakuan buruk dari massa yang sudah mengeroyoknya"
RDP yang berniat menolong juga sempat dikejar massa berbaju biru. RDP juga melihat Harun dikeroyok dengan senjata tajam dari pedang hingga senapan angin.
"RDP melihat ada anggota Kalimalang yang menggotong Almarhum, namun akhirnya mereka tak kuat karena juga hampir dikeroyok dan ditimpuki massa. RDP melihat dengan mata kepala sendiri Almarhum dipukul, diinjak dan dibalok oleh massa bobotoh," lanjut rilis tersebut.
Versi RDP, penghadangan sudah dilakukan oleh bobotoh yang bukan merupakan warga sekitar lokasi.
Meski sebelumnya Harun juga sudah diamankan pihak Kepolisian, namun karena jumlah polisi kalah, massa bobotoh pun tetap melakukan pengeroyokan yang mengakibatkan korban lepas dari Polisi. (dkk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PSM Makin Percaya Diri Turunkan Pemain Muda
Redaktur : Tim Redaksi