jpnn.com - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat melakukan pertemuan dengan Menteri Pekejaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Selasa (18/7). Pertemuan Djarot dan Basuki berlangsung selama 30 menit di kantor Kementerian PUPR.
"Kami berkoordinasi hal-hal yang perlu dikoordinasikan DKI dan PU, semua pekerjaan," kata Basuki.
BACA JUGA: Rambu dan Marka Simpang Susun Semanggi Kelar Sebelum 29 Juli
Ada beberapa hal yang dibahas dalam pertemuan itu. Salah satunya adalah Simpang Susun Semanggi.
Djarot menginginkan soft launching Simpang Susun Semanggi pada 29 Juli. Sedangkan Kementerian PUPR masih harus menguji kelayakannya.
BACA JUGA: Djarot Pengin Air Mancur Monas Bergoyang Lagi dengan Musik Daerah
"Kami yang bertanggung jawab laik fungsinya. Mudah-mudahan sudah bisa dikeluarkan sertifikatnya sebelum tanggal 29 (Juli, red),” tutur Basuki.
Selain itu, Basuki dan Djarot juga membahas Bendungan Sukamahi dan Ciawi, serta Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Jatiluhur dan Karian. SPAM itu adalah pemasok air untuk warga Jakarta.
BACA JUGA: Djarot: Kami Putuskan Namanya Simpang Susun Semanggi
"SPAM Jatiluhur lima ribu liter per detik dan SPAM Karian empat ribu liter per detik," ujar Basuki.
Basuki dan Djarot juga membahas mengenai jalan Tol Cilincing. "Kami minta penlok (penetapan lokasi) diperbarui karena ada pergeseran trase. Jadi, banyak hal yang sebetulnya harus kita lakukan," tutur Basuki.
Hal lain yang dibahas pada pertemuan itu adalah Tol Tanjung Priok dan Koridor 13 Transjakarta. Pembicaraan Koridor 13 terkait dengan Sertifikat Laik Fungsi (SLF).
"Kami punya komisi keamanan, jembatan panjang, dan terowongan jalan. Koridor 13 karena jembatan panjang dan tinggi harus ada SLF dari komisi," ungkap Basuki.(gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Djarot Pertahankan Nama Simpang Susun Semanggi sesuai Ide Ahok
Redaktur : Tim Redaksi