jpnn.com - JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat satu suara dengan Gubernur Basuki T Purnama soal Badan Musyawarah Betawi. Menurutnya, Bamus sebagai organisai kebudayaan seharusnya tidak terlibat dalam politik praktis.
"Makanya tetap kalau Bamus mau adakan acara di Setu Babakan saja. Bamus kan namanya kebudayaan Betawi, tidak ada unsur politis," kata Djarot di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (7/9).
BACA JUGA: Polres Jakbar Musnahkan Barbuk Narkoba Senilai Rp 68,1 Miliar
Djarot menyaksikan sendiri bagaiman acara Lebaran Betawi yang digelar Bamus disisipi kampanye politik. Dalam acara itu beberapa tokoh menyuarakan imbauan untuk memilih calon gubernur dari etnis Betawi.
Djarot yang hadir sebagai perwakilan dari Pemprov DKI tegaskan tidak setuju dengan pesan itu. "Awalnya bagus, tapi ternyata tidak benar. Aku ada di situ. Ya waktu itu gimana, jangan bawa masalah politik praktis. Kalau enggak suka sama orang, gampang, kalau waktu Pilgub jangan dipilih," jelas Djarot.
BACA JUGA: Sori, Ahok Ogah Beri Dana Hibah ke Bamus Betawi Lagi
Politikus PDI Perjuangan ini berharap Bamus bisa segera kembali ke kitahnya sebagai organisasi kebudayaan. Dengan begitu, Pemprov DKI tidak perlu mencoret Bamus Betawi dari daftar penerima dana hibah seperti yang dikatakan Gubernur Basuki.
"Kalau untuk pelestarian budaya Betawi betul, bagaimana nilai-nilai kearifan di masyarakat Betawi tumbuh dengan baik, itu harus kita dukung, tetapi kalau untuk kepentingan politik ya bikin partai politik saja," tutup Djarot. (rmol/dil/jpnn)
BACA JUGA: Ini Kesaksian Aguan Soal Pertemuan dengan Pras Cs
BACA ARTIKEL LAINNYA... Aguan: Saya tidak Menolak, tapi Saya Keberatan
Redaktur : Tim Redaksi