Djarot Khawatir Kalijodo Jadi Sarang PSK Lagi

Rabu, 01 Maret 2017 – 07:54 WIB
Warga memanfaatkan arena bermain track sepeda dan skate bowl di Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan Ruang Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Kalijodo, Jakarta, Rabu (4/1). Kawasan bekas lahan lokalisasi tersebut kini berubah wujud menjadi taman yang nyaman dengan fasilitas bermain seperti arena skate park, track BMX, lapangan futsal dan taman bermain anak. Ilustrasi by: Ismail Pohan/INDOPOS

jpnn.com - jpnn.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat meminta Satpol PP untuk melakukan pengawasan di kawasan terbuka hijau Kalijodo selama 24 jam. Sebab, area seluas 1,5 hektare ini perlu pengawasan agar tetap steril dan tidak kembali menjadi daerah prostitusi. 

"Kalau malam kan masih buka. Bikin shift, 24 jam harus ada yang ngawasin. Justru pada saat agak sepi itu berbahaya daripada waktu ramai. Karena tempatnya luas jadi itu harus waspada," ujar Djarot, Selasa (28/2).

BACA JUGA: Bagikan KJP, Bank DKI Dituding Kampanyekan Ahok

Kasatpol PP DKI Jakarta Jupan Royter Tampubolon mengaku, sudah menginstruksikan petugas Satpol PP Jakarta Barat maupun Jakarta Utara agar melakukan pengawasan setiap hari.

"Kasatpol di wilayah, saya sudah perintahkan 24 jam melakukan pengawasan, khususnya Sabtu Minggu dan hari libur. Dengan jadwal piket bergantian untuk monitor Kalijodo," ungkap Jupan.

BACA JUGA: Saksi Ahli: Motif Ahok Menista Agama Sudah Jelas...

Dia juga sudah berkoordinasi dengan lurah maupun camat setempat untuk menggandeng pengurus RT/ RW guna menciptakan kenyaman dan keamanan di Kalijodo.

Sebelumnya, Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ingin memberdayakan pedagang kaki lima (PKL) dan preman-preman yang berada di sekitar RPTRA Kalijodo. Ahok mengatakan, sebelum RPTRA tersebut diresmikan, dia sempat melihat banyak PKL yang berjualan.

BACA JUGA: Usai Sidang, Rizieq Salaman dengan Hakim, sama Ahok?

Ahok mengatakan ada upaya membohongi dirinya saat menghadiri peresmian RPTRA Kalijodo. Karena, saat Ahok hadir, tidak ditemukan satu pun PKL yang berjualan.

Namun Ahok mengimbau kepada Wali Kota Jakarta Barat dan Wali Kota Jakarta Utara untuk memberdayakan para PKL.

"Ini mau ada upaya bohongi saya. Saya sudah tahu banyak PKL di sini. Sebelum ini saya resmikan kan saya sering lewat sini. Tapi sekarang malah diumpetin, saya tahu," kata Ahok.

"PKL itu nggak boleh diusir. Didata, dibuatin ATM Bank DKI. Diatur ya, Pak Wali. Daftarkan ke BPOM supaya mie yang dijual nggak berformalin. Es doger, bubur mutiaranya nggak ada formalin," imbau Ahok saat peresmian RPTRA Kalijodo, belum lama ini.

"Setiap yang dagang terdaftar, pedagangnya aman. Yang nggak aman kita usir," imbuhnya lagi.

Dengan nada bercanda, Ahok juga menanyakan ada atau tidaknya preman yang berada di sekitar RPTRA Kalijodo. Bila masih ada preman, Ahok meminta Dishub DKI untuk merekrut mereka.

"Ada preman nggak? Nggak ada kan. Kalau ada, saya suruh Dishub rekrut buat juru parkir dan satpam," canda Ahok.

Mantan Bupati Belitung Timur itu juga tidak menutup kemungkinan RPTRA Kalijodo akan dibuka 24 jam untuk warga. Hal tersebut karena RPTRA merupakan tempat untuk bersilaturahmi antarwarga.

"Kalau masyarakat setuju, bisa 24 jam buka (RPTRA Kalijodo). Ini kan tempat kita silaturahmi dan saling kenal," tandasnya. (wok)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Rizieq Sebut Ahok Punya Niat Jahat dan Mau Kabur


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler