jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPP Bidang Ideologi dan Kaderisasi PDIP Djarot Saiful Hidayat meyakini pelaksanaan Pendidikan Kader Nasional (PKN) untuk jajarannya bisa menjawab kritikan publik terhadap partai politik.
Djarot sangat percaya diri bahwa aksi yang dilakukan PDIP bisa menjawab anggapan parpol tak melaksanakan fungsinya menyiapkan calon pemimpin bangsa baik di pusat dan daerah.
BACA JUGA: Hasto Kristiyanto: Prestasi Kepemimpinan Tiga Pilar PDIP akan Digelar ke PublikÂ
"PDI Perjuangan menjawab berbagai kritikan yang menyebut kebanyakan partai politik tidak melakukan kaderisasi. Kami konsisten, sebelum yang lain, kami telah lebih dulu menggelar sekolah partai cakada dan caleg, kaderisasi berjenjang secara terus menerus,” ujar Djarot saat membuka PKN di Sekolah Partai DPP PDIP di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Senin (15/11).
Menurut Djarot, PDIP bahkan menunjukkan berbeda dengan yang lain, karena konsisten melaksanakan kaderisasi dengan cara yang modern.
BACA JUGA: Gelar PKN, PDIP Berharap Kualitas Kader Meningkat
"PDIP sebagai partai pelopor dikelola secara modern. Pendidikan kader terus menerus dan berkelanjutan. Sebelum pelaksanaan PKN, telah dilakukan sekolah partai calon kepala daerah, ToT guru kader, dan ToT kader tingkat madya," tambahnya.
Anggota DPR itu menyatakan PDIP menjalankan tiga fungsi utama partai politik, yakni rekrutmen, pendidikan, serta penugasan atau penempatan kader.
BACA JUGA: Reuni Akbar 212 Bukan Sekadar Nostalgia, Ada Misi Bubarkan PDIP
"Ini bentuk soliditas partai kami yang sehat. Banyak kepala daerah dan menteri dari internal PDI Perjuangan yang diakui kepemimpinannya," ucapnya.
Eks wali kota Blitar itu juga memastikan kaderisasi PDIP bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kemampuan kader dalam pemahaman ideologi.
Sekaligus, kata Djarot, menjawab bagaimana ideologi Pancasila bisa mengantisipasi, serta memberikan jawaban atas problem di tingkat nasional dan lokal.
"Peningkatan kapasitas dalam pemahaman ideologi tidak hanya dihafal tetapi bagaimana cara bertindak dalam mengatasi masalah," ujar dia.
Dalam pendidikan ini, lanjut Djarot, kader PDIP harus mampu memahami dialektika pemikiran Bung Karno untuk mengatasi berbagai persoalan bangsa.
Menurut dia, Bung Karno mengingatkan bahwa bangsa yang bisa memenangkan persaingan adalah yang punya karakter dan jati diri yang kuat.
“Jadi, proses nation and character building secara terus menerus," kata Djarot.
Di sisi lain, Djarot juga menekankan pelaksanaan PKN ini memperhatikan situasi pandemi Covid-19 sehingga penyelenggaraannya dilakukan secara hybrid.
Sebanyak 77 peserta akan mengikuti pelatihan secara virtual selama dua hari, dan dilanjutkan kaderisasi secara tatap muka hingga 21 November mendatang.
"Karena ini kaderisasi tingkat utama maka evaluasi pertama adalah kedisiplinan. Meski secara virtual, kedisiplinan itu juga tetap bisa dinilai," kata Djarot. (tan/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur : Boy
Reporter : Fathan Sinaga