jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi X DPR Djohar Arifin Husin mengingatkan PSSI untuk bisa memilih Sekjen yang tepat. Mengingatkan pada masa kepemimpinannya di PSSI dahulu, Djohar meminta pemilihannya secara terbuka.
Memilih Sekjen PSSI secara cepat perlu dilakukan setelah Ratu Tisha tiba-tiba mundur dari jabatannya tanpa mengungkapkan alasannya pada 13 April lalu. Tentu saja ini bisa mengganggu stabilitas organisasi yang sudah dibangun oleh Ketum PSSI M Iriawan.
BACA JUGA: Kurun 9 Tahun Terakhir, 3 Sekjen PSSI Mundur di Tengah Jalan
Menurut politikus asal Partai Gerindra tersebut, kalau Ketum PSSI M Iriawan kesulitan mencari calon yang cakap dan bisa diandalkan, maka mekanisme open bidding perlu dilakukan.
"Perlu open bidding, tetapi dengan syarat yang sangat ketat, nanti dilihat sendiri dan dicek oleh Ketum, pengetahuan tentang organisasi bolanya bagus, juga mampu berbahasa asing dengan baik," kata Djohar.
BACA JUGA: Mundur dari Sekjen PSSI, Ratu Tisha Beber Catatan Kinerjanya
Selain itu, dia meminta Sekjen PSSI juga murni nantinya bekerja untuk Ketum PSSI dan organisasi PSSI, bukan malah membuat wewenang dan tugasnya dijalankan tidak sesuai dengan tugas fungsinya.
"Sekjen PSSI harus jujur, yang paling penting bukan dari kelompok mafia," ungkapnya.
BACA JUGA: BMKG Keluarkan Peringatan Dini, Hati-hati
Sayangnya, saat ditanya lebih jauh tentang siapa itu kelompok mafia yang dimaksud, Djohar Arifin memilih diam. Dia tak lagi menjawab pesan dan tak mengangkat ponselnya saat dihubungi.
Melihat maksud Djohar, bisa jadi mafia yang dimaksud ialah mafia pertandingan dan pengaturan skor di sepak bola Indonesia. Pasalnya, selama memimpin PSSI dia memang getol melawan mafia pertandingan. (dkk/jpnn)
Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad