jpnn.com - JAKARTA - Anggota Komisi X DPR dari Fraksi Gerindra Djohar Arifin Husin mengungkapkan kekhawatirannya akan adanya mogok nasional dari kalangan pendidikan.
Mogok nasional itu, kata dia, sebagai protes atas kebijakan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim yang dinilai sering menimbulkan kegaduhan.
BACA JUGA: Tes PPPK Guru 2021, Prof Djohar: Enggak Salah Itu, Mas Nadiem?
"Saya sampaikan di sini sudah banyak insan pendidikan yang mengeluh dengan kebijakan Mas Menteri," kata Djohar dalam rapat kerja Komisi X DPR RI bersama Mendikbudristek Nadiem Makarim di Jakarta, Senin (26/9).
Dia mengatakan, para guru, dosen, sekolah hingga perguruan tinggi mengeluh.
BACA JUGA: DPR Sebut Nadiem Makarim Sumber Kegaduhan Nusantara, Duh, Kasihan Mas MenteriÂ
Menurut Djohar, mereka bingung dengan program Nadiem yang berepisode-episode.
Belum paham program satu, sudah ditimpa lagi dengan episode-episode baru.
BACA JUGA: Anita Marah Besar, Ingatkan Mas Nadiem soal PPPK & TPG, Jangan Bohongi DPR
Sementara, ujarnya, program itu bisa saja berubah ketika Nadiem tidak jadi menteri lagi.
"Mas Nadiem, kan, tinggal dua tahun lagi jadi menteri. Buat apa bikin program yang menghabiskan uang banyak dan nanti diganti sama menteri serta presiden baru," ujarnya.
Dia menyebutkan saat ini guru dan dosen resah.
Keresahan itu bisa mendorong kalangan pendidikan berontak dan akhirnya mogok nasional.
Djohar juga menyematkan Nadiem pembuat kegaduhan.
Ada banyak guru honorer menangis karena kebijakannya berubah-ubah.
Bukti nyata adalah program satu juta PPPK yang progress-nya jauh dari harapan
"Kami tahu Mas Menteri ini pintar sekali, tetapi kami juga enggak bodoh-bodoh banget. Jadi, tolong jangan bikin kegaduhan-kegaduhan lagi," ujarnya. (esy/jpnn)
Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : Mesyia Muhammad