DK PBB Larang Organisasi Pakistan

Jumat, 12 Desember 2008 – 00:26 WIB
ISLAMABAD – Diseretnya nama Jamaat-ud-Dawa dalam kasus teror Mumbai berdampak buruk pada yayasan amal Islam Pakistan tersebutRabu (10/12) malam, panel Dewan Keamanan (DK) PBB mendeklarasikan kelompok tersebut sebagai organisasi teror yang bertanggung jawab atas serangan yang menewaskan sekitar 195 orang akhir bulan lalu.

Pernyataan DK PBB itu mengandung sejumlah sanksi yang cukup berat

BACA JUGA: Ganti Rugi untuk Korban Susu Beracun

DK PBB menerapkan embargo senjata dan larangan bepergian kepada Jamaat-ud-Dawa
Selain itu, PBB juga membekukan seluruh aset berharga milik organisasi tersebut

BACA JUGA: Cara Jitu Putin Membendung Kritik

Tiga sanksi itu dijatuhkan karena Jamaat-ud-Dawa diyakini sebagai kepanjangan tangan Lashkar-e-Taiba, jaringan Islam radikal yang dituduh mengotaki teror Mumbai


”Keputusan (DK PBB) itu sama sekali tidak adil,” ujar Jubir Jamaat-ud-Dawa Abdullah Muntazir, dalam berita yang dilansir Associated Press kemarin (11/12)

BACA JUGA: Lagi, Dalang Teror Mumbai Tertangkap

Dia juga membantah keras rumor yang menyatakan bahwa kelompoknya bersalah atas insiden maut yang melumpuhkan Mumbai selama tiga hari tersebutMuntazir menegaskan, Jamaat-ud-Dawa sama sekali tidak terkait dengan Al-Qaidah, Taliban atau kelompok teror manapun.

Merasa menjadi korban, Muntazir pun lantas mengimbau Islamabad tidak terpengaruh keputusan tersebutSebab, melarang Jamaat-ud-Dawa dan memberlakukan sanksi yang diterapkan DK PBB hanya akan membuat rakyat Pakistan lebih menderitaTerutama, masyarakat miskin yang hidup di bawah standar kelayakanSelama ini, yayasan amal kaya raya itulah yang menjamin kesejahteraan dan kesehatan rakyat miskin Pakistan

Demi kemakmuran masyarakat, lanjut Muntazir, bakal lebih baik jika pemerintahan Perdana Menteri (PM) Yousaf Raza Gillani tidak tunduk pada keputusan DK PBB”Karena tidak ada mekanisme banding terhadap PBB, maka kami akan menyerahkan kasus ini sepenuhnya di tangan rakyat Pakistan,” tandasnyaHingga kemarin (11/12), Agence France-Presse melaporkan, Islamabad masih enggan berkomentar. (hep/ami)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 830 Ribu Anak Tewas karena Kecelakaan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler