DKI dan DIY Dalam Bahaya Jika Kasus Covid-19 Seperti Ini

Selasa, 13 Juli 2021 – 17:05 WIB
Polisi mengatur arus lalu lintas di titik penyekatan PPKM Darurat Perempatan Fatmawati, Jakarta Selatan, Senin (12/7). Hanya dokter, paramedis, ambulans, layanan darurat, dan warga dengan surat tanda registrasi pegawai (STRP) yang diizinkan melewati titik penyekatan. Foto : Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta dan Daerah Istimewa Yogyakarta menjadi wilayah yang paling berbahaya apabila kasus COVID-19 mengalami peningkatan 2-3 persen per hari.

Menurut Menkes Budi, jika situasi terus seperti ini, Jakarta dan Yogyakarta akan mengalami kekurangan ruang isolasi dan ruang ICU Covid-19.

BACA JUGA: Menkes: Membangun Rumah Sakit Darurat Covid-19 di Tanah Kosong Sangat Sulit

"Kalau ada keburukan terus sebesar 30 persen atau kira-kira dua sampai tiga persen per hari, itu yang berat adalah Yogyakarta dan DKI Jakarta, karena akan kekurangan tempat tidur isolasi dan akan kekurangan tempat tidur untuk ICU," kata Menkes dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR, Selasa (13/7)

Menurut Budi, untuk wilayah Yogyakarta, Bed Occupancy Rate 91 persen atau sekitar 2.000 tempat tidur sudah terisi. Hal itu dikarenakan jumlah tempat tempat tidur yang disediakan untuk Covid-19 sekitar 2.500.

BACA JUGA: Dugaan Penimbunan Obat Covid-19 di Jakbar, Kombes Ady Sebut Ada Upaya Membohongi BPOM

Mantan Wakil Menteri BUMN itu menyebutkan ketersediaan ruang rawat keseluruhan di Yogyakarta ada sekitar 8.200 tempat tidur.

"Jadi kelihatan tinggi, tetapi Yogya masih bisa mengonversi dari 8.200 additional 2.000 dipindahkan," ujarnya.

BACA JUGA: Ini Penyebab Sudah Sembuh dari COVID-19 Bisa Terpapar Lagi

Budi minta tolong kepada pihak di rumah sakit yang berada di Yogyakarta agar lebih disiplin lantaran pasien Covid-19 masih tinggi.

"Dedikasikan dulu untuk Covid-19, jadi Yogya dari 8.247 tempat tidur baru sekitar dua ribuan yang didedikasikan, naik jadi 4.000 karena begitu dia naik jadi 4.000, tekanan BOR-nya turun dari 90 mungkin 80," lanjutnya.

Berbeda dengan Yogyakarta, di Jakarta tempat tidur yang telah dikonversi menjadi tempat tidur khusus Covid-19 sudah lebih dari 50 persen.

Menurut Budi, beberapa rumah sakit sudah berkonversi menjadi rumah sakit kasus Covid-19, seperti di Rumah Sakit Fatmawati, Rumah Sakit Persahabatan, dan Rumah Sakit Sulianti Saroso.

"Jadi itu mungkin ada tambahan mendekati 1.000 kamar, ini juga perlu dilakukan di rumah sakit di kota-kota lainnya kalau misalnya BOR-nya sudah makin tinggi dan itu disertai dengan konversi sudah di atas 50 atau 60 persen," tutur Budi. (mcr8/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Kenny Kurnia Putra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler