jpnn.com - JAKARTA – Penangkapan narkotika jenis sabu-sabu seberat 268 kilogram yang dilakukan Badan Narkotika Nasional (BNN) dari sebuah gudang penyimpanan di komplek pergudangan Jade City Square Blok B 88 E, Jalan Kolonel Yos sudarso Km 11,5 Titipapan, Medan, Sumatera Utara, Sabtu (17/10), bukti konkret tingginya angka pengguna narkotika di Sumatera Utara.
Menurut Kepala Bagian Humas BNN, Slamet Pribadi, Sumatera Utara (Sumut) merupakan pengguna terbesar ke tiga di Indonesia setelah DKI Jakarta dan Kalimantan Timur.
BACA JUGA: PRIHATIN: Mayoritas Badan Publik Pemerintah Belum Laksanakan UU KIP
“Sumut menempati ranking tiga nasional setelah DKI Jakarta dan Kalimantan Timur. Pengguna di Sumut mencapai 3,6 persen dari jumlah penduduk atau sekitar 300 ribu jiwa lebih,” ujar Slamet Pribadi kepada JPNN, Senin (19/10).
Selain tingginya angka pengguna, hasil pemeriksaan sementara dari dua tersangka yang diamankan saat penggerebekan, kata Slamet, juga menyebut tujuan akhir dari sabu-sabu tersebut merupakan Kota Medan.
BACA JUGA: Ini Kesepakatan DPR dan Pemerintah Agar TNI Hebat
Dengan demikian, menurut Slamet, tidak heran kalau kemudian bandar-bandar internasional menjadikan Sumut sebagai salah satu tempat paling potensial untuk mengedarkan narkoba.
Üntuk sementara dari pengakuan tersangka, memang dipasok untuk tujuan Medan. “Karena pangsa pasarnya tinggi,”ujar Slamet.
BACA JUGA: KIP: Keterbukaan Informasi Terabaikan di Era Jokowi
Dalam kasus ini, kata Slamet, BNN telah menetapkan dua orang tersangka dan telah membawanya ke BNN Pusat guna kepentingan penyelidikan lebih lanjut. Selain itu, untuk sementara sabu-sabu diduga berasal dari jaringan internasional, yang dipasok dari Tiongkok.
“Ini barangnya untuk sementara disebut dipasok dari Cina. Sudah sering pasokannya dari sana, sudah berkali-kali kami lakukan pendalaman untuk pemasok internasionalnya,” katanya.
Menurutnya, kepolisian Cina juga beberapa kali berkoordinasi dengan pihak BNN. Sebelumnya juga pernah diamankan sabu seberat 862 kilogram dari Cina.
Saat ditanya apakah kelompok pemasok 862 kg sabu sebelumnya, sama dengan pemasok 268 sabu yang diamankan dari Medan, Slamet menyatakan berbeda. Meski demikian, BNN menurutnya, masih melakukan pendalaman lebih lanjut guna mengambil langkah-langkah yang dibutuhkan, mengatasi tingginya peredaran narkoba jaringan internasional, masuk ke Indonesia. “Untuk pemasoknya beda-beda,” ujar Slamet.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sebarkan SMS Provokatif, Polisi Amankan Dua Anak-Anak Di Aceh Singkil
Redaktur : Tim Redaksi