jpnn.com, JAKARTA - DKI Jakarta sampai hari ini masih menjadi provinsi penyumbang kasus COVID-19 terbanyak. Meski begitu, salah satu anak buah Gubernur Anies Baswedan berani menjamin bahwa pasar-pasar di Kota Jakarta Timur aman untuk dikunjungi.
Wali Kota Jakarta Timur Muhammad Anwar mengatakan pasar tradisional di wilayah tersebut menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang ketat.
BACA JUGA: Banyak Warga Bandel, Anak Buah Anies Baswedan Kumpulkan Rp 47,6 Juta dalam 2 Pekan
"Saya kira pasar sekarang ini masih aman, pasar tradisional aman. Sekarang yang tinggi di Jakarta Timur justru klaster perumahan," katanya di Pasar Jatinegara, Jakarta Timur, Minggu (31/1).
Menurut Anwar, jajaran pemerintah daerah di tingkat kelurahan, kecamatan hingga Satpol PP telah menjalankan fungsi pengawasan secara intensif terhadap protokol kesehatan di pasar.
BACA JUGA: PSI Tagih Realisasi Belanja Lahan Makam, Anies Baswedan Diminta Tidak Banyak Alasan
Protokol kesehatan yang dimaksud berupa kewajiban menggunakan masker, jaga jarak, mencuci tangan, penyemprotan disinfektan, pembatasan 50 persen kapasitas tampung hingga pemberlakuan satu pintu untuk keluar dan masuk konsumen.
"Masyarakat harus menyadari pentingnya protokol kesehatan. Bukan berarti, kita tidak beraktivitas, boleh, tapi disesuaikan dengan kondisi saat ini," katanya.
BACA JUGA: Pengadaan Lahan Makam Mencurigakan, PSI Disarankan Cecar Anies Baswedan soal Ini
Anwar menambahkan sejak Maret 2020 sudah 53 ribu lebih kasus COVID-19 di Jakarta Timur.
"Namun yang sembuh sudah 50 ribu lebih juga. Kita tidak berharap sembuhnya banyak, nggak gitu. Kita berharap bisa memutus mata rantai, tapi ini jadi ekonomi kita, rusak terus, ancaman terus selamanya," katanya.
Sedangkan untuk tingkat penambahan kasus di Jakarta Timur rata-rata mencapai 300-500 pasien per hari.
Menurut Anwar tingkat penularan tertinggi terjadi di tingkat keluarga. "Kita nggak tahu orang tuanya keluar, interaksi di mana, pulang dia peluk anak istrinya, akhirnya jadi klaster baru," katanya.
Manager Area Pasar Jatinegara pada Perumda Pasar Jaya, Sion Purba, mengatakan dari total 3.000 pedagang di gedung Pasar Jatinegara saat ini belum ada yang terkonfirmasi positif COVID-19.
"Sejak Maret 2020 kisaran pedagang yang pernah terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 20 orang. Tapi kasus per hari ini masih nol," katanya.
Salah satu konsumen, Trisha Maya, membenarkan bahwa protokol kesehatan yang diterapkan di Pasar Jatinegara saat ini telah semakin ketat.
??????"Untuk masuk saja sudah ada jalur khususnya dan diwajibkan mencuci tangan, cek suhu segala. Terus ada juga ruang tunggu di luar, kalau misalnya di dalam gedung sudah penuh. Selama taat pada protokol kesehatan, insyaallah aman," kata warga Duren Sawit itu. (ant/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adil