jpnn.com, BATAM - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batam memastikan tidak akan mengeluarkan izin lingkungan bagi perusahaan pengolahan sampah plastik atau daur ulang.
"Kalau itu pengolahan sampah plastik kami tak akan kasih izin," ujar Kepala DLH Batam, Herman Rozi, Selasa (19/3).
BACA JUGA: Pelaku Pembunuhan Rampas Senpi Polisi Saat Cari Barang Bukti
Sepanjang tahun 2018 ada 30 pengajuan izin lingkungan yang ditolak oleh DLH. Tindakan ini merupakan upaya DLH dalam menekan keberadaan pabrik pengolahan sampah plastik di Batam.
Berbeda dengan perusahaan pengolahan biji palstik menjadi palet atau bahan lainnya. Jenis biji plastik setelah diolah tidak menghasilkan limbah, sehingga tidak mengganggu lingkungan
BACA JUGA: Tiga Bulan, 250 Hektare Lahan Terbakar di Batam
"Biji plastik kalau diolah habis begitu saja. Kalau produksi gagal, olahan biji plastik tersebut bisa diolah kembali jadi habis dia berbeda dengan sampah plastik yang menghasilkan limbah hingga 250 kilogram per hari," jelasnya.
Untuk itu, perusahaan yang mengolah biji plastik tidak ada masalah terkait ijin lingkungannya. Herman menambahkan terkait bahan baku biji plastik memang ada yang didatangkan dari luar.
BACA JUGA: Pelaku Pembunuhan Sadis di Batam Akhirnya Ditangkap di Bogor
Namun beberapa waktu lalu, salah satu perusahaan pengolahan biji plastik yang akan beroperasi di Batam berencana membeli bahan baku mereka dari perusahaan yang ada di Batam.
"Kan ada yang didatangkan dari Singapura tapi mereka juga mau membeli produk lokal. Itu kan bisa menghemat biaya produksi mereka juga," bebernya.
Herman menyebutkan terkait nasib empat perusahaan yang tetap beroperasi meskipun tidak mengantongi izin lingkungan akan ditindak tegas. Pihaknya akan berkoordinasi dengan instansi terkait jika terbukti ada pelanggaran selain izin lingkungan.
Pihaknya menargetkan penyelesaian pemeriksaan saksi dari PT San Hai Plastic bisa selesai dalam waktu dekat ini. Serta perusahaan lainnya yang juga tidak mengantongi izin lingkungan.(jpg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tiga TKA Ilegal Asal Tiongkok Dideportasi dari Batam
Redaktur & Reporter : Budi