Doa Bahasa Indonesia Bikin Gerah, Jenderal Dudung Sampai Disarankan Ganti Nama

Jumat, 03 Desember 2021 – 16:25 WIB
KSAD Jenderal Dudung Abdurachman. Foto: Dispenad

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Maarif meminta Kepala Staf TNI AD (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman mengerjakan tugas pokok di militer ketimbang terus berbicara tentang agama.

Toh, kata Slamet, pekerjaan Dudung sebagai KSAD cukup banyak. Misalnya menyelesaikan persoalan di Papua.

BACA JUGA: Muhammadiyah: Doa dalam Bahasa Arab Lebih Baik

"Kembali kepada tupoksi KSAD, ya, lebih baik urus dan fokus separatis Papua yang sudah menewaskan puluhan anggota TNI," tulis eks Jubir FPI itu melalui layanan pesan, Jumat (3/12).

Sebelumnya, alumnus Akademi Militer (Akmil) 1988 itu mengaku biasa berdoa menggunakan bahasa Indonesia, karena Tuhan bukan orang Arab.

BACA JUGA: Dituntut 6 Tahun Penjara, Nurdin Abdullah Minta Doa 

Dia menyampaikan hal itu ketika menjadi pembicara di dalam podcast Deddy Corbuzier yang disiarkan di YouTube, Selasa (30/11).

Slamet pun merasa ucapan Dudung saat berbicara dengan Deddy terkesan anti-Arab.

BACA JUGA: Marsekal Hadi: Saya Selalu Berdoa untuk Adik Saya Jenderal TNI Andika Perkasa

Dia pun meminta Dudung tidak alergi terhadap Arab. Sebab, eks Gubernur Akmil itu juga memakai padanan kata Arab di namanya.

"Nama dia ada bahasa Arab-nya juga, Abdurachman itu bahasa Arab. Namun, kalau mau diganti Dudung hamba Tuhan yang pemurah, ya, mangga wae atuh," ujar Slamet.

Hal yang sama juga diungkapkan Wakil Ketua Umum MUI Anwar Abbas ketika menyoroti uapan Jenderal Dudung ketika berbicara dengan Deddy.

Dia menyarankan Jenderal Dudung lebih fokus menyelesaikan tugas-tugas sebagai KSAD ketimbang rutin berbicara tentang agama.

"Sebab, akhir-akhir ini saya lihat beliau (Jenderal Dudung, red) lebih banyak terekam bicara tentang masalah agama," kata Anwar melalui layanan pesan, Kamis (2/12).

Menurut dia, langkah Dudung yang rutin berbicara agama membuat publik keheranan. Sebab, eks Pangkostrad itu bisa membahas topik lain seperti Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua.

Misalnya, kata Anwar, Dudung membahas cara menumpas gerakan separatis tersebut sehingga keutuhan dan persatuan Indonesia sebagai bangsa bisa dipertahankan dan tingkatkan.

"Semestinya, beliau (Jenderal Dudung, red) sebagai KSAD  lebih banyak bicara tentang hal tersebut," beber pria kelahiran Sumatra Barat itu. (ast/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur : Adil
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler