Doa Ibu Selamatkan 13 ABK Terombang-ambing di Lautan

Kamis, 14 September 2017 – 08:11 WIB
Kapal tenggelam. Ilustrasi Foto: Foto: ACHMAD MUNDZIRIN/Rakyat Kalbar/JPNN.com

jpnn.com, SAMBAS - Anak buah kapal (ABK) KM Doa Ibu berhasil menyelamatkan 13 nelayan asal Pemangkat, Sambas, Kalbar, yang terombang-ambing di lautan Pulau Murek, Kepulauan Riau.

Mereka merupakan nelayan yang juga ABK KM Sumber Cahaya yang karam dan tenggelam dihantam ombak besar di laut lepas.

BACA JUGA: Tim SAR TNI AL Berhasil Selamatkan Penumpang Kapal Tenggelam

Belasan nelayan itu diselamatkan awak KM Doa Ibu yang juga nelayan asal Paloh, Sambas.

Kapolres Sambas AKBP Cahyo Hadi Prabowo, SH, SIK melalui Kabag Ops Kompol Jajang, S.Kom mengatakan, setelah kurang lebih lima jam terombang-ambing di lautan Pulau Murek Kepulauan Riau, 13 nelayan KM Sumber Cahaya asal Pemangkat akhirnya diselamatkan KM Doa Ibu.

BACA JUGA: Speed Boat Terbalik, 10 Penumpang Tewas di Perairan Tarakan

“Menurut keterangan nakhoda KM Sumber Cahaya, Gustianto, kapal motor yang dia bawa berlayar berangkat dari Pemangkat pada hari Senin tanggal 11 September 2017 sekitar pukul 20.00 wib. Mereka menuju daerah Keredau, Natuna Kepulauan Riau untuk mengambil peralatan tangkap ikan,” kata Kompol Jajang, Rabu (13/9).

Saat pelayaran menuju lokasi, cuaca tidak mentu. Selasa (12/9) pukul 04.30 wib tiba-tiba badai datang dan gelombang besar menghantam bagian belakang kapal.

BACA JUGA: Kapal Pancing Cumi Dihantam Ombak, 12 ABK Selamat, 2 Tewas, 1 Hilang

“Kapal yang dinakhodai Gustianto ini tenggelam,” tuturnya.

Bertahan hidup dan menunggu bantuan, rombongan 13 nelayan menggunakan pelampung pukat.

Setelah mengapung sekitar lima jam di laut, sekitar pukul 09.00 wib, KM. Doa Ibu yang dinakhodai Jurianto saat itu sedang mencari perangkap ikan/bubu di sekitar lokasi.

ABK Doa Ibu melihat rombongan yang sedang terapung-apung di permukaan laut dan langsung menyelamatkannya.

“Mereka kemudian dibawa kembali ke Pelabuhan Mentibar Kecamatan Paloh,” ungkap Kompol Jajang.

Kata Kompol Jajang, 13 nelayan tersebut kemudian dibawa oleh nelayan Paloh ke rumah warga di Desa Mentibar.

Mereka adalah Nahkoda, Gustianto, 50, asal Selakau; Ewan, 21, asal Semparuk; Amat, 46, asal Selakau Timur; Nastari, 38, asal Sembiring Hilir; Sukri, 18, asal Semparuk.

Iwan, 37, asal Pemangkat; Simon, 37, asal Pemangkat; Hakmat, 52, asal Semparuk; Karnodi, 48, asal Semparuk; Rajab, 48, asal Semparuk; Pinda, 28, asal Pemangkat; Supardi, 16, asal Semparok serta Hasrul, 18, yang merupakan Siswa Magang SUPM Negeri Pontianak asal Pinang Merah.

“Tadi (kemarin) malam mereka ditempatkan di rumah Khairudin yang merupakan kepala Dusun Sungai Simpur, Desa Mentibar, Kecamatan Paloh,” jelas Kompol Jajang. (ach/sai/ham)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kapal Tunda Diterjang Gelombang Besar di Mentawai, Satu Selamat, Tiga Hilang


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler