jpnn.com, TARAKAN - Speed boat SB Rejeki Baru Kharisma yang mengangkut 52 orang penumpang terbalik di perairan Tarakan tepatnya di depan pelabuhan Sungai Danau dan Ferry (SDF), Selasa (25/7) pukul 09.50 WITA.
Mereka berangkat dari Pelabuhan Tarakan menuju Pelabuhan Tanjung Selor, Kalimantan Utara.
BACA JUGA: Bacalah, Pengakuan Bandar Togel Bikin Hakim Ngakak
Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Tonny Budiono membenarkan terjadinya kecelakaan speed boat.
Menurut laporan yang diterima, disebutkan tiba-tiba speed boat mengalami musibah kecelakaan terbalik di perairan Tarakan.
BACA JUGA: 2 Motor dan 1 Mobil Tabrakan, Mengerikan Bangeeeettttt
“Speed boat mengalami kecelakaan terbalik di perairan Tarakan setelah 10 menit meninggalkan pelabuhan SDF,” ujar Tonny seperti dilansir JawaPos.com, Selasa (25/7).
Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Tarakan, ungkap Tonny, juga telah menerima laporan kecelakaan tersebut langsung mengirimkan tim evakuasi ke lokasi kejadian yang tidak jauh dari pelabuhan.
BACA JUGA: Fenomena Langka, Ada Parit âBerdarahâ di Kalimantan Utara
Tim evakuasi terdiri dari speed boat Sea Rider-TNI AL, Polair Polres Tarakan, KPLP Tarakan, Kapal AL. 07, Kapal AL. Sebatik, kapal Speed 40 Mamburungan, Basarnas, dan kapal speed boat 200 serta 40 milik masyarakat sekitar.
Selanjutnya, pada pukul 10.55 WITA, speed boat SB Rejeki Baru Kharisma berhasil dikandaskan Tim Gabungan dan speed boat masyarakat sekitar serta langsung melakukan pencarian terhadap penumpang yang masih berada di dalam speed boat.
Proses evakuasi terus dilakukan dan pada pukul 11.25 WITA speed boat dapat ditarik kapal tug boat Buma Berlian untuk mempermudah pencarian korban penumpang speed boat.
Data sementara menyebutkan, 10 orang meninggal dunia. Terdiri 5 laki-laki, 4 perempuan, dan seorang anak-anak. Adapun 42 penumpang selamat dibawa ke RSUD Tarakan untuk mendapatkan pertolongan dari medis.
Dalam peristiwa ini, Dirjen Tonny menegaskan agar pentingnya sinergi regulator, operator dan pengguna jasa dalam mewujudkan keselamatan pelayaran.
“Kami selaku regulator bekerja sesuai aturan yang ada dan telah menerapkan prinsip mengutamakan keselamatan pelayaran tanpa kompromi. Kami minta dukungan dari operator dalam hal ini pemilik kapal dan nakhoda untuk juga mengutamakan keselamatan pelayaran agar kejadian serupa tidak terjadi lagi di masa yang akan datang,” kata Tonny.
Adapun terkait penyebab kecelakaan terbaliknya speed boat SB Sumber Rejeki Baru Kharisma, Dirjen Tonny menyerahkan sepenuhnya kepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).(cr2)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Istri Minta âJatahâ, Suami Pilih Mandi, Berujung ke Kantor Polisi
Redaktur & Reporter : Budi