jpnn.com, JAKARTA - Mufti Anam menyita perhatian saat rapat paripurna DPR RI yang salah satunya mengagendakan penyampaian pidato dari Presiden Jokowi, Jumat (14/8) sore.
Ya, politikus PDI Perjuangan itu mendapat kepercayaan menjadi pembaca doa.
BACA JUGA: Senyum Mbak Puan Setelah Anggota Fraksi PDIP Pimpin Doa di Sidang Paripurna
Mufti pun melantunkan doa yang menyentuh dalam sidang yang dipimpin Ketua DPR RI Puan Maharani.
Mufti membuka doa, meminta agar seluruh elemen bangsa dimudahkan dalam menjalankan tugasnya masing-masing.
BACA JUGA: Mufti Anam Tagih Janji Erick Thohir Bubarkan Anak Usaha BUMN
Dia berdoa agar pandemi Covid-19 bisa segera diangkat dari Indonesia dan dunia.
Politikus yang baru berusia 32 tahun ini pun menyinggung soal ketakutan akan azab, seperti terjadi pada kaum Nabi Nuh.
BACA JUGA: Resmi jadi Anggota DPR, Mufti Anam Siapkan Inovasi Teknologi Laporan Kerja
"Kami takut Engkau akan mencabut semua rahmat dan berkah-Mu dari kami, dari negeri ini, dari rakyat kami, dari tanah air kami sebagaimana yang telah Engkau lakukan kepada kaum-kaum sebelum kami, Ya Allah," tuturnya.
"Terhadap kaum Nabi Luth, terhadap Kaum Nabi Nuh, terhadap Firaun yang kau tenggelamkan di samudra lepas,” imbuh mantan aktivis Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) tersebut.
Berikut di bawah ini, isi doa lengkap dari Mufti Anam. (*/adk/jpnn)
Mufti Anam. Foto: source for JPNN
Ya Allah, Ya Rahman, Ya Rahim. Puji dan syukur kami panjatkan kepadamu karena hari ini masih dapat berkumpul bersama untuk melaksanakan persidangan pertama dalam masa sidang I tahun 2020-2021. Ya Allah Tuhan Yang Maha Pembimbing. Bimbinglah kami dalam melaksanakan tugas konstitusional kami sebagai bentuk pengabdian kami kepada negara dan bangsa ini.
Ya Allah Tuhan Yang Maha Memudahkan. Hari ini kami berhimpun di sini untuk memulai langkah mulia kami dalam menyusun rancangan anggaran pendapatan dan belanja negara tahun 2021. Oleh karena itu Ya Allah, mudahkanlah kami dalam melaksanakan semua rencana yang telah kami susun.
Ya Allah Tuhan Yang Maha Memberi Petunjuk. Tuntun kami untuk senantiasa menjadi pengemban amanat penderitaan rakyat, bukalah senantiasa nalar dan jalan pikiran kami agar bisa mengatasi semua persoalan dan aral yang melintang. Angkatlah segala kelemahan kami Ya Allah, jadikanlah kami hamba-Mu yang bisa membedakan antara hak dan kebatilan.
Ya Allah Tuhan Yang Maha Melindungi. Janganlah Engkau tinggalkan kami dalam ketiadaan dan terkapar dalam kehinaan. Kami tidak tahu harus kepada siapa menaruh pengharapan di tengah masa-masa sulit seperti ini, di tengah pandemi COVID-19 datang ke tanah kami, ke dalam kehidupan kami, di tengah masyarakat kami, merampas kenikmatan kami yang telah kau berikan dan kami abaikan, Ya Allah.
Kami takut akan azab-Mu Ya Allah, kami takut. Kami takut Engkau akan mencabut semua rahmat dan berkah-Mu dari kami, dari negeri ini, dari rakyat kami, dari tanah air kami sebagaimana yang telah Engkau lakukan kepada kaum-kaum sebelum kami, Ya Allah, terhadap kaum Nabi Luth, terhadap Kaum Nabi Nuh, terhadap Fir'aun yang kau tenggelamkan di samudera lepas. Ya Allah. Janganlah Engkau tinggalkan kami, berikan rahmat dan bimbingan-Mu kepada kami.
Ya Allah, Ya Rahman, Ya Rahim. Menjelang perayaan hari kemerdekaan negara dan bangsa kami Indonesia, berikanlah kami kesempatan Ya Allah, untuk merenung dan kemudian menundukkan kepala dengan penuh rasa syukur. Berikanlah kesempatan kepada kami untuk meneruskan jembatan emas yang telah dibangun oleh Bung Karno, Bung Hatta, Hadratus Syekh Hasjim Asy'ari, KH Ahmad Dahlan, Bung Sjahrir, Bung Nasir, Cut Nyak Dien, I Gusti Ketut Jelantik, Maria Walanda Maramis, Sisingamangaraja, Pattimura, Frans Kaisiepo, Gatot Soebroto dan jutaan orang yang dimakamkan dengan batu nisan tanpa nama. Berikanlah kami kesempatan Ya Allah, untuk melanjutkan perjuangkan mereka semua.
Ya Allah. Kami percaya Engkau tak akan membiarkan kami berjalan sendirian melewati hujan badai dengan segala kesulitan. Hanya kemurahan hati-Mu Ya Allah, Tuhan pemilik alam semesta yang bisa mempersatukan segala perbedaan dalam bangsa ini. Karena kami sadar, apapun yang kami perbuat semata-mata hanya mengharap rida-Mu Ya Allah. Ya Allah, Ya Rabb, dengarkanlah pengharapan doa dan suara hati kami, bimbinglah kami selalu berada di jalan-Mu.
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur & Reporter : Adek