BACA JUGA: Pacman versus Hatton Batal
Selain sebagai turnamen tertua, di even tersebut nama Indonesia pernah harum melalui Rudy Hartono dengan delapan gelar juaranya.Tidak berlebihan jika dalam setiap penyelenggaraan All England, PB PBSI selalu memberikan perhatian khusus
BACA JUGA: Venus Williams Tersingkir dari Australia Terbuka 2009
PB PBSI menargetkan para pemain Cipayung mengakhiri puasa gelar di All England
BACA JUGA: Pembukaan IBL 2009 Kurang Gereget
Tidak hanya itu, mereka dibebani penilaian PB PBSIsebagaimana diketahui, pemain pelatnas diwajibkan memenuhi setiap target yang ditentukan pelatih ketika dikirim ke even internasionalJika dalam dua kesempatan itu target tersebut tidak tercapai, mereka akan diistirahatkanDalam arti, mereka hanya bakal berlatih di Cipayung tanpa mengikuti kejuaraan internasional sampai dianggap layak untuk kembali dikirimkan
"Penilaian akan berlaku setelah All England dan seterusnya," kata Kabid Binpres PB PBSI Lius Pongoh kemarin (22/1).
Sejak awal tahun ini, sebenarnya, sudah ada dua even super series yang diikuti para pemain pelatnas, Malaysia Terbuka dan Korea TerbukaDari sana, hanya satu gelar juara yang dibawa pulang, yakni melalui pasangan ganda campuran Nova Widianto/lilyana Natsir
Tentu saja itu hasil yang kurang memuaskan bagi para pemain Cipayung yang berlabel pebulu tangkis kelas duniaNamun, mereka belum terkena peraturan tersebut karena partisipasi di sana bukan program PB PBSIPara pemain berangkat dengan biaya sendiri
"Kalau mereka mau bayar sendiri, apa iya kita mau mencegah keinginan merekaTidak bisa begitu bukanMakanya, tidak adil kalau mereka langsung dinilai," terang Lius
All England dipilih sebagai turnamen awal penilaian karena para pemain sudah harus menjalani program yang diberikan pelatih mulai Senin laluPekan ini mereka juga diwajibkan mengikuti beberapa tes fisik dan psikologis"Saya rasa, satu bulan sudah cukup menjadi waktu untuk persiapan anak-anak," ujar Lius(vem/ang)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tim Raksasa Berjaya
Redaktur : Tim Redaksi