Dokter Bambang Sutrisna Meninggal karena Corona, Putrinya Curhat Hal Paling Menyedihkan

Selasa, 24 Maret 2020 – 04:52 WIB
Guru Besar Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat UI Prof Dr dr Bambang Sutrisna, MHSc meninggal dunia di RS Persahabatan pada Senin (23/3/2020). Foto: ANTARA/HO-Instagram/@iakmiofficial

jpnn.com, JAKARTA - Guru Besar Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Prof Dr dr Bambang Sutrisna MHSc meninggal dunia akibat terjangkiti virus corona, COVID-19.

Leonita Triwachyuni atau Noni yang merupakan putri almarhum, berpesan mengenai pentingnya tetap tinggal di rumah selama berlangsungnya pandemi global COVID-19.

BACA JUGA: Strategi agar Bisa Mengalahkan Corona versi Adian Napitupulu

Dalam akun Instagramnya @nonznonz, Leonita atau Noni menjelaskan ayahnya tertular COVID-19 dari pasien yang ditanganinya.

Pasien tersebut merupakan suspek COVID-19 dengan hasil rontgen paru-paru yang sudah putih.

BACA JUGA: Physical Distancing, Saatnya Pemerintah Bertindak Tegas!

Pasien tersebut kemudian pulang paksa dari rumah sakit karena berbagai alasan.

Dampaknya, ayahnya demam dan sesak napas, kemudian dibawa ke rumah sakit dan mendapatkan penanganan. Namun tidak tertolong dan kemudian ayahnya meninggal dunia.

BACA JUGA: Corona Makin Ganas, BKN Perbarui SE tentang Kerja PNS

"Saya tulis ini cuma mau minta tolong, please untuk yang punya pilihan jangan bandel #dirumahaja dan yang udah di rumah sakit jangan bandel sampai pulang paksa," tulisnya.

Dia juga menuliskan yang paling menyedihkan dari pasien COVID-19 karena harus diisolasi dan keluarga tidak bisa melihat kondisi pasien.

Ia juga tidak bisa melihat saat ayahnya meninggal dunia, tidak ada foto pemakaman dan tidak bisa memilih untuk dimakamkan di mana.

Ia sendiri berprofesi sebagai dokter, selama dua minggu terakhir tidak pulang karena khawatir menularkan virus pada orang tuanya yang berusia di atas 60 tahun.

"Saya tidak punya pilihan untuk #dirumahaja, karena saya masih jaga (di rumah sakit) ," tulisnya lagi.

Dia berharap apa yang dialaminya dapat menjadi pelajaran bagi masyarakat untuk patuh pada anjuran pemerintah, dengan tetap berdiam diri di rumah agar bisa memutus mata rantai penyebaran virus saluran infeksi pernafasan tersebut di Tanah Air. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler