jpnn.com, NUSA TENGGARA TIMUR - Otak manusia memiliki fungsi yang menakjubkan. Dengan lebih dari 100 miliar sel saraf (neuron), organ ini mampu menjalankan berbagai fungsi tubuh. Karena itu, sangat penting menjaga kesehatan otak.
"Kemampuan otak manusia dalam membangun ide dan kreativitas menjadikan kita berbeda dengan hewan," kata Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan Eka J. Wahjoepramono dalam edukasi kesehatan otak yang digelar Siloam Hospitals Kupang baru-baru ini.
BACA JUGA: Giat ToF CSA Bekali Petani NTT Siap Hadapi Perubahan Iklim
Kemampuan otak manusia ditentukan bukan semata-mata melalui jumlah sel saraf, tetapi hubungan yang terbentuk antarsel saraf tersebut (sinaps).
Makin banyak sinaps yang terbentuk, kian tinggi kapasitas otak memproses informasi.
BACA JUGA: Waspada, Ini 3 Bahaya Minum Air Sambil Berdiri, Penyakit Kronis Ini Bakalan Menghantui Anda
"Belajar dan berpikir bisa memicu sinaps otak, sebaliknya, sinaps bisa rusak akibat berbagai hal, misalnya merokok dan narkoba," ujar Prof Eka.
Dalam edukasi yang digelar di bioskop Cinepolis Lippo Mall Kupang itu, ratusan dokter, mahasiswa kedokteran, dan masyarakat umum mengikuti pemutaran Film 3D & Edukasi Kesehatan Otak.
BACA JUGA: 122 Ribu Ternak Babi di NTT Mati, Ternyata Ini Penyebabnya
Edukasi merupakan kedua kalinya dilakukan tim bedah saraf Siloam Hospitals.
"Masyarakat perlu diingatkan agar jangan takut check up kesehatan karena tumor otak ukuran kecil jauh lebih mudah diangkat dibanding sudah membesar," ujar Prof Eka yang juga pimpinan tim bedah saraf Siloam Hospitals ini.
Siloam Hospitals Kupang merencanakan keberadaan alat Magnetic Resonance Imaging (MRI) menjelang akhir 2022.
Menurut Prof Eka, MRI di NTT seharusnya bisa dioptimalkan dalam waktu lima tahun karena dokter spesialis otak juga ada.
"Tren penyakit stroke ini makin meningkat. Sementara itu, Covid-19 makin menurun," ucap Prof. Eka.
Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat yang hadir dalam kegiatan itu memberikan apresiasi kepada tim bedah saraf Siloam Hospitals yang dipimpin Prof. Eka Wahjoepramono karena melakukan edukasi kesehatan berkelanjutan.
"Edukasi dengan pemutaran film tiga dimensi ini materi dan gambarnya jelas sekali agar kita semua senantiasa menjaga kesehatan otak," kata Viktor.
Viktor mengingatkan jajaran Pemprov NTT dan para dokter mengoptimalkan alat citra MRI untuk mendeteksi dan menolong masyarakat agar tidak terserang tumor dan pendarahan otak. Selain itu, mencegah stroke sejak dini.
Viktor memuji Prof. Eka yang telah membanggakan Indonesia di mata dunia. Dokter spesialis bedah itu mampu mengoperasi tumor dan kanker otak.
"Ketika bicara tentang dunia medis, orang akan lebih memilih pergi ke Singapura, Malaysia, dan lainnya. Namun, Prof. Eka telah menunjukkan kepada dunia internasional bahwa Indonesia mampu untuk bedah tumor otak, kanker, dan penyakit otak lain," tutur Viktor.
Dia meminta film hasil operasi berbagai penyakit otak yang dilakukan Prof. Eka dan timnya bisa diputar saat kunjungan ke desa-desa serta gereja agar masyarakat NTT dan para dokter paham tentang kesehatan otak.
Di hadapan Gubernur Viktor, Prof Eka mengusulkan jika ada masyarakat yang terkena penyakit kanker otak dan tumor, dokter dari Jakarta didatangkan ke NTT, bukan pasien yang dibawa ke ibu kota.
"Selain itu, ada transfer pengetahuan kepada para dokter dan perawat di sini," ucap Eka. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kasus Covid-19 Meningkat, Lestari Moerdijat Minta Peserta Didik Tingkatkan Prokes
Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Mesyia Muhammad