Dokter Kandungan Mogok Praktek

Selasa, 19 November 2013 – 09:35 WIB

jpnn.com - GORONTALO – Para dokter Spesialis kandungan se-Gorontalo mogok praktek selama tiga hari. Terhitung mulai Senin (18/11) kemarin hingga Rabu (20/11) besok, mereka yang tergabung dalam POGI (Persatuan Obstertri dan Ginekologi Indonesia) ini sepakat untuk tidak membuka praktek sebagaimana yang dilakukan para dokter di Manado, Sulawesi Utara.

Aksi ini sebagai bentuk solidaritas terhadap teman sejawat mereka, dr Dewa Ayu Sasiary Prawan, dokter spesialis kandungan yang divonis 10 bulan penjara dengan tuduhan melakukan malpraktek terhadap salah seorang pasiennya di Manado.

BACA JUGA: Dicurigai Ada PNS Palsu, BKD Siap Data Ulang

Pantauan Gorontalo Post (Grup JPNN)  kemarin, semua tempat praktek para dokter kandungan di Kota Gorontalo tutup. Demikian pula halnya di Kabupaten Pohuwato. Satu-satunya dokter kandungan di Pohuwato, dr. Agus Hasan Sp.OG juga menutup tempat prakteknya.

"Ini bentuk solidaritas kami sesama profesi. Namun bukan berarti mogok, kami ikut berkabung atas apa yang dialami sejawat kami," ujar dr. Agus ketika ditemui Gorontalo Post di RSUD Pohuwato.

BACA JUGA: Pasien Miskin Merasa Diabaikan

Dokter yang sukses meraih predikat Spesial Obstetri dan Gynekologi tahun 2012 ini berharap agar apa yang dialami oleh dr. Dewa Ayu Sp.OG bisa segera selesai.

Namun para dokter ini tetap melaksanakan tugasnya di rumah sakit.  “Hanya praktek yang tutup selama tiga hari,” ujar salah seorang dokter yang enggan namanya dikorankan.

BACA JUGA: Wacana Relokasi Bergulir, Pemkab Siap Bahas

Berbeda dengan dokter kandungan, para dokter lainnya sepakat untuk tidak mogok praktek.  Namun para dokter yang tergabung dalam Ikatan Dokter Indonesia (IDI) itu mengecam kriminalisasi terhadap dokter.

Mereka menggelar aksi solidaritas  berlangsung tepat pukul 11:00 wita ini,  dengan mengunakan pakaian hitam-hitam berkumpul dan mengelar doa bersama untuk dokter ahli kandungan dr Dewa Ayu Sasiary Prawan. Selain mengelar doa, para dokter juga membubuhkan tanda tangan diatas kain putih sebagai bentuk dukungan terhadap dokter yang saat ini menjalani proses tahanannya.

"Kami dokter Gorontalo dengan tegas menolak adanya kriminalitas terhadap dokter," jelas dr Roni Abdul, perwakilan para dokter di Gorontalo.

Dr Roni Abdul mengatakan tak ada satupun dokter yang memiliki niat untuk mencelakakan pasiennya, terlebih melakukan pembunuhan. Hal yang terjadi di tahun 2010 di Manado sudah sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) kedokteran. Para dokter berharap hal itu tidak terjadi lagi. "Kami ingin bekerja secara aman," tegasnya.

Ia menambahkan, apa yang dialami dr.Dewa Ayu dijadikan pengalaman seluruh dokter. "Tapi tidak bisa dipungkiri, dokter sebagai manusia biasa ada rasa ragu-ragu dalam melakukan tindakan. Terutama untuk kasus yang cukup beresiko," tandasnya.

Aksi serupa juga berlangsung di Rumah Sakit Toto Kabupaten Bone Bolango. Sejak pukul 09.00 wita, sebanyak 12 dokter di rumah sakit itu malakukan doa bersama sebagai bentuk solidaritas sesama dokter.

"Semoga tidak terjadi lagi, kami disini untuk bersimpatik pada rekan kami yang menghadapi musibah," jelas Dirut RS Toto Bone Bolango dr.Tonie Doda. Pantauan Gorontalo Post, baik di RSAS Gorontalo dan RS Toto Bone Bolango tidak terjadi aksi mogok.  
 
Sementara itu, dokter di Kabupaten Boalemo mengaku dilema dengan kasus dr.Dewa Ayu. Kepala Rumah Sakit Tani dan Nelayan (RSTN) Kabupaten Boalemo dr Muhammad Jamal mengatakan, saat ini jika dokter menangani pasien tapi gagal akan diprotes. Tapi jika dokternya tidak mau menangani, juga akan diprotes secara hukum.

dr.Muhammad Jamal menegaskan, paradigma yang saat ini berkembang terhadap profesi dokter masih perlu untuk diluruskan. Jamal menjelaskan, bahwa dokter digaji bukan untuk memberikan jaminan kesehatan ataupun jaminan kesembuhan bagi pasien, tetapi dokter digaji atas dasar memberikan layanan kesehatan.

"Kesembuhan itu ditentukan Allah, bukan ditentukan dokter," tegasnya. Di Boalemo tidak ada aksi yang dilakukan, namun menurut dokter di daerah ini, mereka tetap memberikan dukungan moril sebagai bentuk solidaritas. "Kami terus menekankan bahwa memaksimalkan pelayanan itu adalah hal yang mutlak bagi dokter," tambah ketua IDI Boalemo dr.Roni Imran.  (nta/ais/gip)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sinabung Muntah Terbesar Sepanjang 2013


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler