jpnn.com - JAMBI – Subdit I Ditreskrimsus Polda Jambi mengerebek sebuah praktek kecantikan ilegal di sebuah hotel berbintang di Provinsi Jambi.
Dari pengerebekan itu, tiga wanita diamankan. Satu di antaranya merupakan Warga Negara Asing (WNA) asal Tionghoa.
BACA JUGA: 9 Hari Meninggal, Kuburan Zulfah Dibongkar untuk Autopsi
Ketiganya yakni, LF, 34, perawat Rumah Sakit Rong Cheng Xian Yi Yuan. Kemudian ML, 25, warga Jalan Yunus Sanis, Kecamatan Jelutung, dan VC, 45, warga Pluit Timur, Jakarta Utara.
Mereka ditangkap di salah satu kamar hotel berbintang kawasan Pasar Jambi, Sabtu (22/10) dini hari.
BACA JUGA: Hiiiââ¬Â¦ Ada Janin Digantung di Pintu Ruang Praktek Bidan
Ketiganya tertangkap tangan, saat LF sedang melakukan treatment pada pasiennya.
Wakapolda Jambi, Kombes Pol Nugroho Aji menuturkan bahwa ML dan VC yang merupakan sponsor dari kegiatan tak resmi ini adalah dua sahabatnya.
BACA JUGA: Sudah Disetubuhi, Harta Benda PSK Ini Dirampas Pula
Dari persahabatan ini, keduanya pun membuka bisnis ilegal tersebut.
Peran VC adalah mencari tenaga medis dari Tionghoa, untuk dipekerjakan di Jambi, tanpa IMTA (Izin Mempekerjakan Tenaga Asing).
Sementara ML bertugas menyiapkan tempat untuk praktek dan tempat tinggal LF. Tugas VC yang lain adalah penerjemah, dari pasien ke LF karena dia tak bisa berbahasa Indonesia.
Sejak Agustus lalu, praktek ini sudah berjalan. Bahkan 74 pasien sudah ditangani LF, mulai dari sulam alis, tarik dagu, tanam benang, dan memancungkan hidung.
“Tarif yang diberlakukan mulai dari Rp 1,5 juta sampai Rp 15 juta,” Nugroho Aji seperti diberitakan Jambi Independent (Jawa Pos Group) hari ini.
Dalam sehari, diperkirakan LF melayani dua pasien. Modus mereka terbilang rapi. Selama ini, LF menginap di hotel berbintang tersebut.
Tak pernah berpindah-pindah. Kamar hotel itu pun disulap sedemikian rupa, hingga dia bisa melayani pasiennya.
Untuk treadment, pasien pun berbaring di tempat tidur. Meja kamar pun dijadikan tempat meletakkan alat-alat medis.
Konsumen pun mengetahui praktek ini dari mulut ke mulut. Untuk naik ke kamar hotel tersebut juga tak mudah.
Praktek ini akhirnya tercium polisi. Penyelidikan pun dilakukan selama dua minggu.
Bahkan pada hari penangkapan, penyidik sengaja memesan salah satu kamar dengan lantai yang sama, untuk memudahkan penangkapan.
Benar saja, saat digerebek ada dua pasien di sana. Sementara LF sedang menangani salah satunya. Di kamar itu juga ada ML dan VC.
Karena sudah tertangkap tangan, ketiganya tak bisa mengelak dan hanya bisa pasrah saat digiring ke Mapolda Jambi.(rib/ray/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mahasiswi Cantik Dibunuh Mantan, Orang Tua Punya Firasat Lain
Redaktur : Tim Redaksi