jpnn.com - MATARAM – Keberadaan Direktur Utama (Dirut) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi NTB dr H Mawardi Hamry sampai saat ini belum diketahui.
Kapolda NTB Brigjen Polisi Umar Septono mengatakan jajarannya masih terus mencari keberadaan dr Mawardi yang dilaporkan menghilang sejak Rabu, 23 Maret 2016 lalu. Pihaknya juga berkoordinasi dengan Mabes Polri untuk mencari keberadaan Direktur RSUD ini.
BACA JUGA: Dokter yang Hilang Sempat Titip Pesan Begini
Mabes Polri dilibatkan untuk lebih melengkapi sarana Informasi dan Teknologi (IT) dalam melakukan pencarian. “Kita gabung sama Mabes Polri dan Polda lain serta Polres Se NTB,” ujar Kapolda NTB di Mataram, Senin (28/3).
Dari hasil penyelidikan sementara, polisi belum memastikan indikasi penculikan terhadap dr Mawardi. Dia meninggalkan rumah tanpa adanya keterpaksaan dari siapapun. Pada saat akan naik di mobil yang menunggunya malam kejadian itu, dr Mawardi melarang satpam yang berjaga di rumah itu untuk mengantarnya.
BACA JUGA: Balon Golkar Ini Mau Deklarasi Besar di Kampung Jokowi
“Jadi sampai saat ini laporannya tentang orang hilang. Kalau indikasi penculikan belum bisa kita ketahui karena tidak ada paksaan saat akan meninggalkan rumah. Cuma pergi bersama seseorang dan tidak kembali,” katanya dilansir Lombok Post (Grup JPNN).
Umar menyebut langkah-langkah yang sudah diupayakan oleh kepolisian walaupun terkesan lama dan agak lambat. Dari hari Jumat (25/3) sampai Minggu (27/3), kantor diketahui sedang libur bersama. Sedangkan untuk mengetahui keberadaan dr Mawardi harus mengetahui posisi signal telepon selulernya.
BACA JUGA: Handphone Kian Canggih, Pengguna Pos Tetap Tinggi
“Kendala kita karena dari pihak provider kartu yang digunakan oleh yang bersangkutan masih libur,” imbuhnya.
Menurut Umar, bantuan dari pihak provider ini sangat membantu kepolisian untuk mengetahui keberadaan dr Mawardi. Karena, pihak provider bisa melakukan pengecekan terhadap pesan singkat ataupun percakapan yang dilakukan dr Mawardi sebelum meninggalkan rumah.
Umar sendiri memastikan telepon milik dr Mawardi saat ini sudah dalam keadaan tidak aktif lagi. “Hari ini (kemarin, red) pihak provider belum bisa melakukan seperti yang kita minta. Mungkin besok (hari ini, red) sudah bisa memberikan penjelasan untuk mengecek sms dan sambungan telepon yang dilakukan,” ungkapnya.(gal/fri/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hujan Deras, Tanah Longsor di Sekadau Hulu
Redaktur : Tim Redaksi