jpnn.com, JAKARTA - Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Alergi Imunologi dari RSCM Jakarta, Prof.Dr. dr. Iris Rengganis Sp.PD-KAI, menyampaikan, meningkatkan daya tahan tubuh sangat penting di tengah mengganasnya kasus Omicron.
Ia mengingatkan, saat ini dua kali vaksinasi tidak cukup. Harus memberikan dosis booster atau dosis penguat. Dosis penguat ini menjadi sangat penting, karena itu akan melengkapi semua kebutuhan seseorang dalam menjaga sistem daya tahan tubuh, terutama di masa pandemi.
BACA JUGA: Dokter Boyke Beber 5 Tanda Wanita Sedang di Puncak Kenikmatan, Hmmm
Selain itu, papar dokter Iris Rengganis, sistem daya tahan tubuh seseorang berbeda-beda dan bersifat individual. Mulai dari genetis, microbio, infeksi sebelumnya, indeks masa tubuh, nutrisi, ada-tidaknya kormobid, termasuk status psikis emosional. Semuanya, baik secara langsung maupun tidak langsung, akan memengaruhi sistem imun tubuh seseorang.
“Penanganan setiap orang itu harus case-by-case atau tailor made bergantung pada kondisi masing-masing orang," kata Prof. Iris dalam diskusi kesehatan secara virtual besutan SOHO Global Health, Kamis (3/2).
BACA JUGA: Dokter Erlina Burhan Ungkap Fakta Soal Omicron, Jangan Dianggap Remeh
Dia menegaskan, penanganan yang berlaku untuk semua orang adalah upaya prokes. Ini yang nomor satu.
Mereka yang sudah divaksin dua kali, sebaiknya mengonsumsi suplemen imunomodulator, apalagi belum mendapat dosis penguat atau booster.
BACA JUGA: Dokter Spesialis Patologi Beber Dampak Omicron kepada Lansia & Anak-Anak
“Di masa pandemi, kita tidak pernah tahu kondisi di luar itu seperti apa. Artinya, selain sudah divaksinasi dan jaga prokes, tidak ada salahnya juga kita menguatkan daya tahan tubuh kita dengan mengonsumsi imunomodulator,” papar Prof Iris.
Perlu diingat, lanjutnya, untuk menjaga daya tahan tubuh, terdapat berbagai faktor yang saling melengkapi. Vaksinasi itu sifatnya wajib, selain itu tentunya, makan makanan bergizi, istirahat yang cukup, mengelola stres, dan juga dalam meningkatkan daya tahan tubuh, kita bisa menambahnya dengan mengonsumsi vitamin, mineral, maupun imunomodulasi.
Profesor Iris menjelaskan bila status nutrisi kita merasa tidak seimbang, rasanya masih ada sesuatu yang dirasakan tidak enak (seperti pilek dan sebagainya), maka suplemen maupun imunomodulasi tetap membantu untuk memenuhi kebutuhan dan meningkatkan sistem imun tubuh kita.
“Jadi, hal itu bisa dipertimbangkan, kalau kita merasa kurang fit,” ucapnya.
Prof. Iris menjelaskan, suplemen yang mengandung Echinacea bekerja untuk memodulasi sistem imunitas, terutama terhadap deteksi virus; Zinc bekerja untuk meningkatkan kerja sistem imun terhadap infeksi virus. Black eldeberry bisa membantu meningkatkan respon inflamasi; vitamin C bekerja sebagai antioksidan dan co-faktor penting dalam fungsi imunitas.
Vitamin D bekerja sebagai hormon yang reseptornya banyak ditemukan dalam sistem imun dan berfungsi sebagai imunomodulator yang efektif.
“Kalau semua itu diberikan secara sinergi, maka itu potensial untuk mengoptimalkan kerja sistem imun dalam melawan deteksi virus,” papar Profesor Iris. (esy/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur : Adil
Reporter : Mesya Mohamad