jpnn.com - JOMBANG - Nahas menimpa dr Sony S. Wirawan. Sabtu lalu (29/3), mantan kepala Puskesmas Bandar Kedung Mulyo itu menjadi bulan-bulanan keluarga pasien. Selain dipukul, Sony diinjak-injak hingga terluka. Peristiwa tersebut terjadi pada Sabtu pukul 19.30.
Niat Sony membantu tetangga yang ingin mengkhitankan anaknya justru berbuah petaka. Diduga, karena tidak sabar menunggu antrean, Jamat, ayah dari anak yang akan dikhitan itu, malah menghajar Sony. Jamat ternyata tidak beraksi sendirian, tetapi melibatkan beberapa orang.
BACA JUGA: Hotspot Berkurang, Asap Masih Pekat
Berdasar informasi, awalnya, Jamat bersama anaknya datang ke tempat praktik Sony di Jalan Raya Bandar Kedung Mulyo, Jombang. Dia juga mengajak beberapa orang yang ingin mengkhitankan anaknya. Beberapa hari sebelumnya, Jamat membuat janji dengan dokter tersebut. “Ya sebelumnya dia (Jamat, Red) sudah janjian mengkhitankan anaknya pada Sabtu ini,” terang Sony.
Sony pun menyanggupi dan menyatakan tidak mau dibayar atas rencana khitan itu. Alasannya, selain masih bertetangga, Jamat adalah penjual sayur langganan keluarga dr Sony.
BACA JUGA: Polres Tulungagung Tangkap Belasan Pendekar Perempuan
Sebagaimana pasien lain, Jamat pun mendaftarkan anaknya kepada juru tulis yang bertugas di klinik tersebut. Setelah itu, dia duduk untuk menunggu antreannya. Diduga, karena terlalu lama menunggu padahal sudah membuat janji, Jamat dan istrinya pun memaksa masuk ke ruangan dokter.
“Tiba-tiba mereka masuk dan memaksa saya menghitankan anaknya saat itu juga. Padahal, saat itu saya masih menangani pasien dan mempersiapkan alat-alatnya,” terangnya.
BACA JUGA: Rekayasa Kasus Narkoba Terekam CCTV
Saat berada di dalam ruangan itu, terjadi cekcok antara Jamat dan Sony. Karena emosional, Jamat hendak memukul Sony. Merasa berada dalam bahaya, Sony spontan mendorong tubuh Jamat.
Nah, lantaran didorong, emosi Jamat kian memuncak. Dia lantas mengambil kursi dan hendak dilempar ke Sony. “Saat terjadi keributan, mendadak banyak orang yang masuk. Saya tidak tahu bahwa dia bawa rombongan. Mereka masih muda-muda,” ujarnya.
Sony juga menuturkan, dirinya tidak mengetahui secara pasti jumlah orang yang mengeroyoknya. Sebab, suasana saat itu sangat kacau. “Saya tidak tahu berapa orang pastinya karena kejadian itu di luar dugaan dan berlangsung cepat,” terangnya.
Mereka kemudian bersama-sama mengeroyok Sony. Pukulan dan tendangan mendarat di tubuh dokter berkulit putih tersebut. Tidak hanya itu, massa juga memecah meja kaca dan melempar kursi.
“Saya jatuh karena dipukuli dan ditendang di bagian kepala. Ketika terjatuh, leher saya juga diinjak,” jelasnya, lantas menunjukkan leher yang memar.
Menurut dia, saat ini lehernya terasa sakit. Sony khawatir terjadi luka karena pengeroyokan tersebut. “Bagian punggung dan dada saya tidak apa-apa meski diinjak-injak. Tapi, leher saya ini yang masih sakit,” ucapnya.
Kapolsek Bandar Kedung Mulyo AKP Yogas membenarkan pengeroyokan yang dilakukan warga kepada dr Sony tersebut. Pihaknya saat ini melakukan olah TKP untuk menyelidiki perkara itu.
“Beberapa barang bukti seperti pecahan kaca meja dan vas bunga diamankan di mapolsek,” terangnya. Selain itu, dr Soni diminta untuk melakukan visum.
Kasus itu, lanjut dia, masih diselidiki dan pihaknya sudah mengantongi nama pelaku. “Bila terbukti bersalah, kami akan menjerat para pelaku dengan pasal 170 tentang pengeroyokan. Mereka terancam hukuman penjara maksimal lebih dari lima tahun,” ungkapnya.(mg4/nay/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kasus Pemetikan Sarang Burung Walet, Ketua Dewan Adat Tersangka
Redaktur : Tim Redaksi