Dokter Sunardi Tewas Ditembak Densus 88, Reza Singgung Peristiwa KM50

Senin, 14 Maret 2022 – 21:30 WIB
Konsultan Lentera Anak Foundation Reza Indragiri Amriel. Ilustrasi Foto: Andika Kurniawan/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pakar psikologi forensik Reza Indragiri Amriel menyinggung peristiwa KM 50 atau kasus penembakan laskar FPI, setelah heboh kasus Dokter Sunardi ditembak mati Tim Densus 88 Antiteror Polri, di Sukoharjo, Jawa Tengah.

Dokter Sunardi disebut polisi sebagai tersangka dugaan tindak pidana terorisme yang ditembak setelah melawan petugas.

BACA JUGA: Endro Ungkap Misteri Kasus Dokter Sunardi yang Tewas Ditembak Densus 88

Komnas HAM berencana meminta keterangan Densus 88 perihal tewasnya terduga teroris itu.

Reza menduga rencana Komnas HAM memanggil Densus 88 betujuan untuk menguji apakah penembakan terhadap Dokter Sunardi tergolong sebagai lawful killing atau unlawful killing.

BACA JUGA: Tengah Malam, Mbah Padi Mengikuti Teman Putrinya ke Kamar Mandi, Terjadilah

"Jika Komnas HAM menyimpulkannya sebagai unlawful killing, maka boleh jadi akan ada proses hukum seperti pada kasus KM50," ucap Reza kepada JPNN.com pada Senin (14/3).

Penyandang gelar MCrim (Forpsych-master psikologi forensik) dari Universitas of Melbourne Australia itu juga menyoroti soal kebenaran Dokter Sunardi bagian dari jaringan teroris atau tidak.

BACA JUGA: Anak Buah Kombes Gidion Bertemu 3 Begal saat Berpatroli, Ini yang Terjadi

"Sayangnya kita (Indonesia, red) tidak punya mekanisme untuk mengujinya, mengingat Dokter Sunardi sudah tewas," ucap pria asal Indragiri Hulu, Riau itu.

Menurut Reza, andai Indonesia mengenal posthumous trial, persidangan bagi terdakwa yang sudah meninggal maka diharapkan akan ada kepastian status para terduga teroris di mata hukum.

"Mungkin posthumous trial perlu diadakan sebagai bentuk penguatan terhadap operasi pemberantasan terorisme," sebut pria yang pernah mengajar di PTIK itu.

Diketahui Densus 88 Antiteror menembak mati Sunardi pada Rabu (13/3) malam.

Dokter Sunardi konon melawan, menabrak kendaraan petugas dan masyarakat. Polri memastikan penembakan tersebut telah sesuai prosedur. (fat/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler