jpnn.com, MAKASSAR - Metode pengobatan yang diterapkan Dokter Terawan Agus Putranto SpRad(K) yakni Digital Subtraction Angiography (DSA) atau populer disebut Cuci Otak, sebenarnya sudah terkenal hingga level internasional.
Bahkan, Dokter Terawan yang merupakan alumnus S3 Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar itu akan melatih dokter di Jerman.
BACA JUGA: Cerita Prabowo Sanggup Pidato 5 Jam Berkat Dokter Terawan
Ko-promotor dr Terawan, Prof Dr dr Bachtiar Murtala SpRad(K), mengungkapkan prestasi kepala Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) itu, Kamis, 5 April.
"Dokter terawan akan melatih dokter ahli di Jerman dengan metodenya. Jadi ini sesuatu yang sudah mendunia dan diakui di Eropa. Jadi suatu kerugian jika orang di sini (Indonesia, Red) mempertanyakan, sementara di luar negeri dipelajari," tuturnya, seperti diberitakan Fajar (Jawa Pos Group).
BACA JUGA: Menkes Siap Mediasi IDI dan Dokter Terawan
Majelis Kode Etik Kedokteran (MKEK), memecat tenaga medis bernama lengkap Mayor Jenderal (Mayjen) TNI dr Terawan Agus Putranto SpRad itu dari keanggotaan Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
Dokter Terawan dianggap melakukan pelanggaran etik berat. Dia dipecat dari keanggotaan IDI untuk periode 26 Februari 2018 hingga 25 Februari 2019. (ind-cha-rdi/rif-zuk)
BACA JUGA: DPR segera Panggil Terawan dan MKEK
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jangan Sampai Ada Pemecatan Dokter Terawan
Redaktur & Reporter : Soetomo