jpnn.com, JAKARTA - Doktor asal Prancis Remy Madinier mengatakan gelar Profesor Kehormatan (Guru Besar Tidak Tetap) layak diberikan kepada Presiden Kelima Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri.
Peneliti senior sejarah Indonesia modern yang berbasis di Lyon, itu juga menyatakan sebagai salah satu pihak yang merekomendasikan gelar tersebut kepada putri Proklamator Kemerdekaan RI Bung Karno itu.
BACA JUGA: 3 Alasan di Balik Gelar Profesor Kehormatan Unhan untuk Megawati
"Beliau (Megawati) juga banyak memberikan ide-ide akademis untuk meningkatkan hubungan baik antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Prancis dari berbagai aspek termasuk pertahanan," kata Remy dalam siaran pers, Kamis (10/6).
Penulis beberapa buku terkait Asia dan Indonesia itu menilai Megawati sebagai pemimpin yang berkarisma unik.
BACA JUGA: Profesor Jepang: Kepemimpinan Megawati Mewarisi Gaya Soekarno yang Simpati pada Rakyat Jelata
Selain itu, katanya, kompetensi ketua umum PDI Perjuangan itu juga tinggi sehingga mampu membawa Indonesia keluar dari krisis yang kompleks saat memimpin negeri.
"Indonesia mengalami krisis kompleks dan multidimensi di tahun-tahun pascareformasi. Beliau membangun kepercayaan internasional kepada Pemerintah Indonesia," kata Remy.
BACA JUGA: Guru Besar di Padang dan Tiongkok Sepakat Megawati Dianugerahi Gelar ProfesorÂ
Guru Besar Tetap di bidang Ilmu Administrasi pada Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia (UI) Prof Dr Chandra Wijaya juga menyampaikan hal sama.
Menurutnya, dari perspektif ilmu administrasi, tata pemerintahan yang dilaksanakan Megawati sebagai Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan merupakan wujud nyata ilmu pengetahuan kepemimpinan strategis (strategic leadership).
Tak heran apabila kemudian Megawati memperoleh beberapa penghargaan doktor honoris causa dari berbagai perguruan tinggi di dalam dan luar negeri.
“Ini merupakan bukti pengakuan pemikiran akademik atas kepakaran beliau dalam bidang kepemimpinan strategis," kata Chandra.
Dia juga memotret berbagai ide dan gagasan tentang pertahanan dari Megawati yang dituangkan dalam sejumlah dokumen negara. Sebagian bahkan ditulis dalam bentuk buku-buku monograf. Misalnya, yang berjudul Pembangunan Kedaulatan Pangan untuk Kemajuan dan Kesejahteraan Bangsa Indonesia serta Politik Pendidikan Nasional.
Menurut Chandra, kedua artikel ilmiah tersebut merupakan karya yang signifikan atas kepemimpinan Megawati di dalam memimpin Indonesia mengatasi berbagai krisis yang sangat kompleks pada tahun-tahun pascareformasi.
Menurutnya, kepemimpinan ketua Dewan Pengarah BRIN itu juga memperkuat jati diri bangsa Indonesia yang memegang teguh ideologi Pancasila.
“Saya menilai kontribusi ilmiah Ibu Megawati Soekarnoputri sudah memenuhi syarat dan ketentuan untuk diusulkan menjadi Guru Besar Tidak Tetap di Unhan RI bidang keilmuan Kepemimpinan Strategis," kata Chandra. (tan/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga