Dolar Menguat, Penjual Pakan Ayam Pusing

Kamis, 27 Agustus 2015 – 19:38 WIB

jpnn.com - BLITAR - Para penjual pakan ayam ikut ketar-ketir dengan menguatnya dolar di level Rp14 ribu per USD. Mereka terkena imbas lantaran bahan baku pakan ayam masih mengandalkan impor. Beberapa komoditas lainnya juga ikut meroket harganya.

"Ditambah harga telur yang nggak bisa diprediksi, bisa hari ini naik bisa besok langsung merosot. Tapi udah tiga minggu ini harga telur dikisaran Rp18 ribu jadi peternak masih sanggup buat beli pakan dan vitamin penunjang," ujar Agra Dacosta, salah satu penjual pakan ayam di Blitar.

BACA JUGA: Pengamat: Ada Rp 530 Triliun Uang Asing di Indonesia

Bahkan, harga pakan yang tadinya berkisar Rp347 ribu per saknya, dikabarkan akan mengalami kenaikan Rp25 ribu September nanti. Kalau sudah begitu kata Agra, pihaknya tak bisa berkutik banyak.  

"Paling antisipasinya ya ditunjang dengan service aja. Soalnya kalau udah harga semua naik, kami ya nggak bisa apa-apa," terang dia.

BACA JUGA: Optimistis Tax Holiday Tarik Investasi Industri Pionir

Selain ditunjang dengan pelayanan yang baik, strategi yang biasa dilakukan oleh para peternak ayam yakni mencampur pakan ayam dengan produk lainnya. Tujuannya untuk menekan pengeluaran.

"Kalau peternak mesti antisipasinya pakan dicampur sama pakan yang (harganya lebih) murah. Jadi ayamnya nggak full pakai pakan satu produk, tapi lebih," kata dia kepada JPNN.com. (chi/jpnn)

BACA JUGA: Misbakhun Bilang Rupiah Sudah Nyaman di Angka 14 Ribu

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Serikat Pekerja JICT Geregetan dengan Kebohongan Dirut Pelindo II


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler