jpnn.com - BANJARMASIN - Penutupan lokalisasi Dolly di Surabaya menjadi isu nasional. Satpol PP Kota Banjarmasin, Kalsel pun siaga satu. Pemko khawatir jika PSK (Pekerja Seks Komersial) Dolly memutuskan merantau ke Banjarmasin.
Kasatpol PP Ichwan Noor Chalik, mengaku sudah memberikan instruksi khusus kepada jajarannya. "Antara Surabaya dengan Banjarmasin sangat dekat. Anda hanya butuh uang Rp 200 ribu untuk membeli tiket kapal," ujarnya, kemarin (19/6).
BACA JUGA: Khawatir Jadi Dolly II, Wali Kota Instruksikan Sweeping Kos-kosan
Penutupan Dolly oleh Walikota Surabaya, Tri Rismaharini, menuai penolakan sengit. Bukan tak mungkin, bagi PSK yang menolak ikut program rehabilitasi pemko setempat menempuh pilihan merantau.
Diceritakan Ichwan, tiga hari belakangan, lokalisasi Begau di Kelayan Selatan mendadak kembali ramai. "Informasi intel saya, sepuluh wisma mendadak tumbuh. Kaget juga saya," imbuhnya.
BACA JUGA: Waspadai Eksodus PSK Dolly ke Kalbar
Begitu informasi itu sampai ke telinganya, surat peringatan pada pemilik wisma dilayangkan. Ancaman tegasnya, jika peringatan dicuekin, pihaknya akan menggelar penyegelan hingga pembongkaran secara paksa. "Haqqul yakin, tidak ada wisma begituan punya IMB (Izin Mendirikan Bangunan). Kami dengan senang hati membongkarnya," tegasnya.
Selain Begau, Satpol PP juga memantau titik lain. Ichwan meminta mucikari yang tertarik menarik perantauan dari Dolly untuk melihat kasus Losmen Makmur sebagai contoh. Bulan lalu, losmen di Jalan Teluk Kelayan itu disegel dan ditutup oleh Satpol PP.
BACA JUGA: Perwira Polisi Dijerat Tersangka Kasus Pencabulan
Ia menyebut antisipasi ini sudah cukup. "Memantau pelabuhan bagaimana caranya. Masak satu demi satu penumpang kami tanyai, apa anda dari Dolly? Wah, susah!" selorohnya. (fud/az/dye)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lokalisasi di Tegal Dilarang Tampung PSK Dolly
Redaktur : Tim Redaksi