jpnn.com, JAKARTA - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menggaet China Export and Credit Insurance Corporation (Sinosure).
Sinosure merupakan salah satu perusahaan asuransi terbesar Tiongkok.
BACA JUGA: Pemerintah Kaji Batas Kepemilikan Asing di Industri Asuransi
BKPM menggaet Sinosure guna merangsang investasi asing masuk Indonesia.
Hal itu sejalan rencana pemerintah mendongkrak realisasi investasi Tiongkok melalui kerja sama.
BACA JUGA: Besok Pencoblosan, Pengusaha Berharap Jakarta Tetap Aman
Pemerintah dan BKPM menjalin kerja sama dengan sejumlah perusahaan negara itu yang dianggap potensial.
Melalui kerja sama itu, nanti BKPM dan Sinosure akan memberi informasi dan bertatap muka dengan klien-klien berniat investasi di Indonesia.
BACA JUGA: Tiongkok Lebih Diminati Arab Saudi, Pak Jokowi Perlu Introspeksi
”Kami harap kerja sama itu mendapat calon investor potensial,” tutur Deputi Bidang Pengendalian, Pelaksanaan, Penanaman Modal BKPM Azhar Lubis.
Sejak akhir Maret 2017, Sinosure telah mendukung kegiatan ekspor dan investasi dari Tiongkok ke Indonesia dengan total nilai mencapai USD 9,5 miliar.
Ada pula fasilitas pinjaman USD 5,4 miliar untuk proyek pembangkit listrik, pertambangan, transportasi hingga pertanian.
Jalinan kerja sama dengan lembaga keuangan asing itu merupakan salah satu strategi BKPM mendongkrak arus penanaman modal ke Indonesia.
Sejumlah manfaat didapat dari sinergi itu berupa kemudahan jalur informasi mengenai investasi berkembang di Indonesia.
Sinosure menjadi perusahaan asuransi asing pertama menjalin kemitraan dengan BKPM dalam mempromosikan potensi investasi di Indonesia.
Sebelumnya, BKPM juga telah menggandeng salah satu bank asing yakni Citibank Indonesia menjalin kerja sama serupa.
”Kami juga akan mencari bank-bank di luar negeri menjaring investor potensial dan sekaligus ada support financing karena banyak proyek direalisasikan tapi susah dapat pinjaman,” ulasnya.
Berdasar data BKPM, selama lima tahun terakhir reaslisasi investasi Tiongkok menduduki peringkat ketujuh senilai USD 4,53 milia dan telah menyerap 94.950 tenaga kerja.
Dari total proyek itu mayoritas bergerak pada sektor industri logam dasar, listrik, pertambangan, barang logam, mesin, dan elektronik. (far)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Perum Perhutani Gandeng Investor Korea Selatan
Redaktur & Reporter : Ragil