jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pariwisata kembali memancing wisatawan mancanegara (wisman) di Vietnam.
Hal ini tak terlepas dari adanya direct flight yang segera dilakukan VietJet dari Vietnam ke Indonesia.
BACA JUGA: Lagi, Wonderful Indonesia Tebar Pesona di Time Square AS
Setelah sukses berpromosi di ajang Vietnam International Travel Mart 2017, kementerian di bawah komando Arief Yahya ini akan melakukan roadshow tiga kota di Vietnam yaitu Hanoi, Ho Chi Minh City dan Da Nang pada 7-12 Mei 2017.
Roadshow selama enam hari itu dalam rangka perencanaan pengembangan destinasi wisata prioritas di Danau Toba (Sumatera Utara), serta pengembangan konektivitas udara dari Vietnam ke Bandara Silangit.
BACA JUGA: Buleleng Akan Tambah 10 Desa Wisata Baru dan Homestay
“Rencananya Tim Percepatan Pengembangan Destinasi Prioritas dan Tim Percepatan Pembangunan Konektivitas Indonesia, akan melaksanakan kunjungan kerja untuk mempelajari dan menjajaki kerjasama dengan pihak investor pariwisata dan maskapai penerbangan (airlines) yang berada di Vietnam,” ujar Deputi Pemasaran Mancanegara Kemenpar I Gde Pitana di Jakarta.
Kunjungan kerja tersebut merupakan aplikasi mempromosikan destinasi prioritas di Indonesia, mengingat Vietnam merupakan pasar potensial yang menyumbang 50.165 wisatawan pada 2015.
BACA JUGA: Joglosemar Bersolek, Perajin di Borobudur Dapat Kemudahan Akses
“Beberapa alasan wisman tertarik berwisata ke Vietnam antara lain banyak tersedia penerbangan langsung maupun lowcost ke 12 bandara internasional Vietnam. Dengan banyaknya airlines yang masuk ke Vietnam diharapkan juga akan bertambah rute dari Vietnam ke Indonesia juga,” ujar Pitana.
Asdep Pengembangan Pasar Asia Tenggara Rizki Handayani menambahkan, di salah satu kunjungan ke Ho Chi Minh City, tim Kemenpar akan mengadakan pertemuan dengan Jet Star Pacific, dan Viet Jet untuk menjajaki pembukaan rute ke Indonesia.
Saat ini Vietnam dan Indonesia hanya dilayani oleh satu maskapai, yaitu Vietnam Airlines dengan rute Ho Chi Min City-Jakarta.
Frekuensinya sebanyak tujuh kali per minggu dengan total 33.488 seats.
“Nantinya kami akan mendiskusikan kerja sama dalam pengembangan konektivitas dan aksesibilitas udara. Serta rencana pembukaan rute penerbangan bagi wisatawan Vietnam untuk mengunjungi destinasi-destinasi di Indonesia. Juga menindaklanjuti rencana pembukaan rute maskapai penerbangan VietJet ke Indonesia," ungkap Rizki.
Di Hanoi, lanjut Rizki, tim akan mengunjungi Fansipan Legend Complex, salah satu objek wisata yang dikelola dan dikembangkan Sun Grup.
Seperti diketahui Sun Group didirikan di Vietnam pada 2007 dengan berfokus pada empat bidang utama yaitu Convalescence Tourism, Luxury Real Estate, Amusement and Entertainment, Construction Investment.
“Di sana kami akan memperlajari perkembangan teknologi yang dilakukan Vietnam dalam pengembangan destinasi-destinasi pariwisata di Vietnam, untuk bisa diterapkan di destinasi-destinasi prioritas di Indonesia,” tutur Rizki.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, soal air connectivity atau akses udara, Kemenpar terus memperbesar daya angkut atau seats capacity.
Sedangkan urusan airline, airport dan authority angkutan udara bukan menjadi tugas Kemenpar.
"Dibutuhkan total collaboration, dengan Kemenhub, Airlines, Airnav, dan Angkasa Pura," kata Menpar.
Sejak dua bulan silam, problem “jembatan udara” buat Indonesia yang berkepulauan ini sudah terdeteksi.
Karena itu Menpar Arief bersama tim Kemenpar melakukan roadshow ke industri Airlines, Angkasa Pura I-II dan Authority, dalam hal ini Kemenhub.
“Karena 75 persen wisatawan itu masuk ke tanah air dengan airlines. Lalu 24 persen dengan penyeberangan, dan 1 persen di perbatasan. Sentuh yang terbesar dulu, untuk quick win, termasuk dengan rencana VietJet Air ke tanah air dari Vietnam juga merupakan kabar yang menggembirakan,” ujar Arief. (adv/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lima Negara Hebohkan Semarang Night Carnival 2017
Redaktur & Reporter : Natalia