jpnn.com, SURABAYA - Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi Intiland Archied Noto Pradono mengatakan, penjualan pada tiga bulan pertama 2019 masih belum menggembirakan.
“Kami belum merasakan adanya tren perubahan minat beli dari konsumen dan investor. Namun, kami akan terus berusaha untuk mendorong penjualan lewat berbagai terobosan,” ungkap Noto, Minggu (19/5).
BACA JUGA: Rumah Berbasis Komunitas Sangat Seksi Bagi Pengembang
Dalam menghadapi kondisi tersebut, salah satu fokus perseroan adalah berupaya mencari terobosan untuk menjaga kinerja penjualan.
BACA JUGA: Rumah Harga Rp 2 Miliar Paling Laku
BACA JUGA: BTN Gelar Akad Massal SerentakÂ
Perseroan memiliki sejumlah strategi sebagai upaya untuk mengantisipasi tantangan dan arah perubahan pasar properti.
Salah satu upaya yang ditempuh perseroan adalah fokus pada pengembangan proyek-proyek yang berjalan.
BACA JUGA: Bisnis Properti Tunggu Momen Melaju Kencang
Perseroan berusaha meningkatkan penjualan inventori atau stok unit produk yang terdapat di seluruh proyek pengembangan.
Kondisi itu juga tecermin pada hasil kinerja penjualan perseroan yang diraih pada sepanjang triwulan pertama 2019.
Perseroan tercatat membukukan pendapatan penjualan (marketing sales) Rp 254,2 miliar atau sekitar 10,2 persen dari target tahun ini Rp 2,5 triliun.
”Untuk mengejar target penjualan, perseroan akan memprioritaskan pada penjualan proyek-proyek hunian, baik yang berasal dari pengembangan kawasan perumahan maupun apartemen,” jelasnya.
Pada RUPST untuk BUKU 2018, pemegang saham memberikan persetujuan untuk penggunaan laba bersih dari Rp 203,7 miliar. Sebesar Rp 20,7 miliar dialokasikan untuk dividen.
”Sisanya, Rp 180,9 miliar ditetapkan sebagai laba ditahan dan Rp 2 miliar sebagai cadangan wajib,” paparnya. (res/c12/oki)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Warga Asing Kini Dapat Kemudahaan Beli Properti di Indonesia
Redaktur : Tim Redaksi