Doni Monardo: Alhamdulillah, Angka Kesembuhan Covid-19 Indonesia Lampaui Global

Kamis, 27 Agustus 2020 – 17:57 WIB
Kepala BNPB Doni Monardo. Foto: ANTARA/HUMAS BNPB

jpnn.com, JAKARTA - Kepala Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Letnan Jenderal TNI Doni Monardo mengatakan tingkat kesembuhan dari virus corona di Indonesia melampaui angka global. Doni menjelaskan angka kesembuhan Covid-19 di Indonesia adalah  72,1 persen. Sementara angka kesembuhan global adalah 68 persen.

“Alhamdulillah angka kesembuhan telah melampaui angka kesembuhan global,” kata Doni saat rapat kerja dengan Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (27/8).

BACA JUGA: Soal Vaksin COVID-19, Sukamta PKS Menilai Pemerintah Terburu-buru

Jenderal bintang tiga ini menambahkan angka kematian juga mengalami penurunan. Pada awal kasus Covid-19 terjadi di Indonesia, angka kematian secara nasional di atas sembilan persen, dan sekarang sudah berada pada posisi 4,3 persen.

“Memang masih di atas angka kematian global, tetapi apabila kita bisa bekerja dengan cara lebih baik insyaallah angka kematian bisa kita turunkan terus sampai seminimal mungkin,” kata Doni dalam rapat yang dipimpin Wakil Ketua Komisi IX DPR Emanuel Melkiades Laka Lena

BACA JUGA: Erick Thohir Blak-blakan soal Kerja Sama dengan Tiongkok untuk Pengadaan Vaksin Covid-19

Doni menjelaskan ada delapan target Satgas Penanganan Covid-19, sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo, Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi (KPCPE) Airlangga Hartarto, dan Ketua Pelaksana KPCPE Erick Thohir.

Kedelapan target itu adalah menakan kasus, lindungi yang rentan, peningkatan testing,  penyelidikan epidemiologi dan tracing, peningkatan ketersediaan  reagen, PCR dan APD, sosialisasi masif, perubahan perilaku, dan peningkatan interoperabilitas data kesehatan.

BACA JUGA: Waduh! Sembilan Pegawai dan Satu Tahanan KPK Positif Covid-19

Ia menambahkan untuk tugas melindungi kelompok rentan, pihaknya terus bekerja keras meminta  pihak rumah sakit dan dokter, supaya menyampaikan  informasi ke pasien mereka terutama yang menderita komorbid seperti hipertensi, diabetes, jantung, kanker, paru-paru, dan lainnya.  

“Karena, 85 persen angka kematian nasional itu komorbid dan lanjut usia. Apabila program ini berhasil berarti bisa melindungi 85 persen warga negara,” ujar dia.

Doni menyampaikan pihaknya terus melindungi tenaga kesehatan dan dokter. Doni  mengaku sedih karena banyak dokter maupun perawat dan tenaga kesehatan lain yang telah wafat akibat Covid-19.  Satgas sudah bekerja sama dengan Menteri Kesehatan Agus Putranto telah menyalurkan dana siap pakai untuk dukungan dokter yang bertugas senilai Rp 83 miliar.

Lebih lanjut Doni menambahkan pemerataan testing Covid-19 menjadi penting. Dia mengaku Presiden Jokowi menugaskan angka 30 ribu tes PCR per hari, tetapi memang tidak mudah mencapainya. Menurut Doni, gelar mesin PCR  dan laboratorium mengalami peningkatan pesat.

Awalnya, hanya satu laboratorium yakni Puslitbang Kemenkes, tetapi sekarang berkembang  menjadi lebih 270  dengan sekitar 300 mesin PCR. Namun, kata Doni, pemerataan masih belum optimal sehingga dibutuhkan suatu strategi agar pembagian mesin dan kemampuan petugas melakukan swab merata.

“Hanya ada empat provinsi berhasil di atas rata-rata WHO, yakni Jakarta, Yogyakarta, Sumatera Barat, dan Kalimantan Selatan,” kata Doni.

Dia juga menyampaikan pihaknya terus meningkatkan kemampuan melakukan tracing melibatkan  banyak tenaga kesehatan termasuk perawat. Peningkatan ketersediaan reagan, PCR, dan APD, serta sosialisasi masif terus dilakukan, termasuk perubahan perilaku dan  interoperabilitas data kesehatan. (boy/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler