Soal Vaksin COVID-19, Sukamta PKS Menilai Pemerintah Terburu-buru

Kamis, 27 Agustus 2020 – 17:41 WIB
Sukamta. Foto; Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sukamta menilai pemerintah tergesa-gesa dalam memilih vaksin COVID-19 produksi Sinovac.

Sebab, kata Sukamta, berbagai negara saat ini berlomba menemukan vaksin Covid-19.

BACA JUGA: Erick Thohir Blak-blakan soal Kerja Sama dengan Tiongkok untuk Pengadaan Vaksin Covid-19

Terdapat beberapa yang berani menawarkan vaksin, tetapi belum selesai uji klinik fase ketiga. Termasuk vaksin produksi Sinovac.

“Pemerintah terkesan terburu-buru dengan memutuskan vaksin produksi Sinovac yang akan digunakan, padahal uji klinis tahap tiga yang dilakukan Sinovac bekerja sama dengan Biofarma belum keluar hasilnya. Apakah efektif menangkal virus COVID-19 atau tidak," kata Sukamta dalam pesan singkatnya kepada jpnn, Kamis (27/8).

BACA JUGA: Bea Cukai Bebaskan Biaya Impor Rp1,62 Triliun Demi Mendukung Penanganan Covid-19

Lebih lanjut, kata dia, penelitian terbaru menunjukkan Covid-19 mengalami mutasi.

Ketika uji klinis tahap ketiga sukses dilakukan, lanjutnya, vaksin COVID-19 bisa saja tidak cocok lagi dipakai.

BACA JUGA: Benny Pimpin Penggerebekan, Ada Puluhan Kamar Disekat-sekat, Ya Ampun

"Ketika uji klinis tahap tiga berhasil, tetapi pada saat vaksinasi secara massal Covid-19 telah memiliki mutasi berbeda, sehingga tidak efektif,” jelas wakil ketua fraksi PKS DPR RI ini.

Terkait pemilihan vaksin COVID-19 produksi Sinovac, Sukamta merasa pemerintah sedang memengaruhi psikologi masyarakat.

Khususnya pelaku bisnis dengan memberikan keyakinan bahwa pemerintah di jalan yang benar dalam penanganan Covid-19 setelah mengadakan perjanjian komitmen penyediaan vaksin. 

Namun, kata dia, langkah pemerintah ini bisa menjadi blunder di  kemudian hari, apabila vaksin COVID-19 ini tidak efektif.

Hal itu bisa berdampak pada rentannya kesehatan masyarakat dan kerugian negara. 

"Kami berharap kesehatan masyarakat menjadi prioritas utama sehingga kehati-hatian dalam menentukan vaksin. Vaksin harus bnar-benar tepat dan efektif untuk melindungi masyarakat di Indonesia," beber legislator DI Yogyakarta itu.

Sebelumnya, pemerintah menjalin kerja sama produksi vaksin Covid-19 dengan perusahaan asal China Sinovac. 

Bahkan, Kepala Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Doni Monardo mendaftarkan diri sebagai sukarelawan untuk uji klinis Fase III vaksin Covid-19 itu. (ast/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler