jpnn.com, JAKARTA - Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Doni Monardo, mengingatkan kembali kebijakan lockdown atau karantina wilayah tidak tepat bagi Indonesia.
Menurut dia, karakteristik daerah yang padat penduduk tidak cocok menerapkan karantina wilayah.
BACA JUGA: Gugus Tugas: 66 Orang Terlacak Kontak dengan Pasien COVID-19
"Beberapa daerah atau negara yang telah melakukan lockdown, dan kawasan tersebut merupakan kawasan padat penduduk, telah menimbulkan wabah yang semakin meluas," kata Doni saat menggelar konferensi pers setelah mengikuti rapat terbatas dengan Presiden Jokowi, Senin (27/4).
Menurut Doni, karantina wilayah sangat berisiko besar karena melahirkan masalah-masala lainnya. Karena itu, Doni menilai kebijakan tersebut tidak diambil pemerintah.
BACA JUGA: Penilaian Letjen Doni Monardo soal Penerapan PSBB di DKI dan Daerah Lain
"Kami semua mampu menjaga keseimbangan antara memperhatikan aspek kesehatan dan juga memperhatikan aspek psikologis masyarakat," kata dia.
Di samping itu, kata Doni, yang terpenting untuk menekan angka kematian adalah dengan melindungi kelompok rentan, seperti lansia dan mereka yang memiliki penyakit bawaan. Doni menyarankan anak-anak muda untuk menjaga jarak agar kelompok tersebut terlindungi.
BACA JUGA: 90 Masjid Masih Gelar Salat Jumat dan Tarawih, Satpol PP: Dinasihati Malah Dicuekin
"Kita harus melindungi kelompok rentan, yaitu lansia dan mereka yang punya penyakit kronis antara lain pneumonia, hipertensi, diabetes, jantung dan beberapa penyakit penyerta lainnya," jelas dia. (tan/jpnn)
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga