Dor! Dor! Dor! Tersangka Curanmor Langsung Tersungkur

Senin, 25 April 2016 – 06:06 WIB
Ilustrasi pelaku ditembak. Foto: Dokumen JPNN

jpnn.com - BANDARLAMPUNG – Rahmat, 22, hanya mampu meringis saat petugas menggelandangnya keluar dari ruang Satreskrim Polresta Bandarlampung kemarin. 

Meski dipapah petugas, warga Tanjungkarang Timur (TkT), Bandarlampung, ini tetap saja merasakan nyeri dari tiga lubang peluru yang terpaksa dihadiahkan petugas di kedua kakinya.

BACA JUGA: Bermesraan dengan Istri Polantas, Pamen AU Dihajar Sampai Bonyok

Rahmat sebelumnya terpaksa dilumpuhkan karena melakukan perlawanan saat hendak ditangkap petugas di depan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Jalan Soekarno-Hatta, Kedaton, Bandarlampung, Selasa (19/4) lalu. 

Salah satu anggota komplotan spesialis pencurian kendaraan bermotor (curanmor) ini kala itu tengah menunggu rekannya. Mereka hendak beraksi mencuri sepeda motor malam itu. 

BACA JUGA: Wow...72 Orang Terjaring Razia Narkoba, Ternyata Ada Oknum Polisi dan PNS

Mengetahui ada aparat hendak menangkapnya, Rahmat berupaya kabur dengan mencoba menabrakkan sepeda motor Yamaha Vixion BE 1218 KA yang dikendarainya ke arah petugas. 

"Karena ada perlawanan dan berkat kesigapan petugas, tersangka Rahmat dapat ditangkap dan dilumpuhkan dengan tembakan di kakinya," kata Kasat Reskrim Polresta Bandarlampung Kompol Dery Agung Wijaya saat ekspos di Mapolresta setempat, Minggu (24/4).

BACA JUGA: Togar Sianipar: Harus Dihukum Mati

Menurut Dery-sapaan akrabnya-tersangka Rahmat adalah salah seorang anggota komplotan spesialis curanmor dari kelompok Pesawaran. Dari catatan polisi, tersangka terlibat setidaknya enam kasus curanmor selama dua bulan terakhir. Semua kasus itu terjadi pada malam hari hingga menjelang Subuh. 

"Tersangka biasanya melakukan aksi curanmor bersama tiga tersangka lainnya yang saat ini masih buron (DPO)," sebut Dery.

Saat beraksi, keempatnya berbagi peran. Ketiga tersangka lain bertugas sebagai eksekutor dan membawa motor hasil curian sekaligus menjualnya pada penadah. Sementara Rahmat bertugas membonceng rekannya mencari target sasaran dan mengawasi situasi di lokasi sebelum melakukan pencurian sepeda motor. 

“Identitasnya para tersangka sudah kami kantongi. Saat ini, ketiganya masih dalam pencarian dan pengejaran petugas. Nanti saja, kalau sudah ketangkap pasti akan diberitahu. Takutnya, para pelaku kabur jauh sebelum polisi menangkapnya," jelasnya. 

Dery menambahkan, modus komplotan itu saat melakukan pencurian adalah dengan merusak kunci stang motor menggunakan kunci letter T. “Sasarannya, sepeda motor yang diparkir di pinggir jalan, warnet dan halaman depan rumah atau kos-kosan," ungkapnya 

seraya menyebutkan, komplotan Rahmat Cs pernah beraksi di daerah Telukbetung, Kedaton, Rajabasa, Tanjungkarang Barat dan Sukarame. 

Rahmat sendiri mengaku sudah enam kali terlibat dalam aksi curanmor di wilayah Kota Bandarlampung. “Motor-motor curian itu dijual ke daerah Pesawaran. Satu sepeda motor dihargai Rp 2 juta hingga Rp 3 juta tergantung merek dan jenis. Uang hasil penjualan motor curian itu dibagi empat. Saya dapat jatah Rp 500 ribu-Rp 700 ribu," tuturnya. (ozy/c1/fik/ray/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Simpan Ribuan Amunisi Kiriman Oknum TNI, jadi Heboh


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler