Dor! Polisi Tembak Otak KKB yang Bunuh 9 Orang di Puncak

Kamis, 02 Juni 2016 – 12:08 WIB
Kapolda Papua, Irjen Pol. Paulus Waterpauw. Foto: dok/Cenderawasih Pos

jpnn.com - JAYAPURA - Timah panas bersarang di kedua kaki Kelenak Telenggen, otak dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang menjadi momok di Papua.

Kelenak Telenggen (KT) dibekuk Timsus Polres Jayawijaya di salah satu indekos di Jalan SD Percobaan, Distrik Wamena Kota, Kabupaten Jayawijaya, Selasa (31/5). KT sempat melawan dan mencoba kabur. Timsus Polres Jayawijaya tak punya pilihan lain. Dor. Dor. Kedua kaki KT menjadi sasaran.

BACA JUGA: Biasanya Jualan Jagung, Si Kakek Remas Itunya Bocah SD

KT baru dievakuasi ke Kota Jayapura, Rabu (1/6). Kini dia mendapat perawatan di RS Bhayangkara, dalam pengawasan penuh Polda Papua. Kapolda Papua, Irjen Pol. Paulus Waterpauw mengatakan, KT adalah otak dan pemimpin lapangan terkait tiga kasus penyerangan yang dilakukan di Ilaga dan Sinak, Kabupaten Puncak. 

“Kelenak Telenggen terlibat dalam penyerangan pada di Ilaga, Kabupaten Puncak, 3 Desember 2014. Dua anggota Polri Aipda Thomson Siahaan dan Bripda Aprianto Forcen, tewas saat itu. Dia juga terlibat dalam kasus penyerangan di Polsek Sinak, 27 Desember 2015 yang menewaskan tiga anggota kami yaitu Briptu Ridho Matdoan, Bripda Arman dan Bripda Ilham, dan satu anggota terkena tembakan di tangan atas nama Bripda Ryan,” ungkap Paulus, seperti dikutip dari Cenderawasih Pos, Kamis (2/6).

BACA JUGA: Provinsi Ini Punya PSK Terbanyak se-Indonesia

Selain menyerang aparat keamanan, KT dan kelompoknya juga melakukan penembakan terhadap karyawan PT. Modern yang sedang melakukan pengerjaan jalan di Distrik Sinak, 15 Maret 2016. Dalam aksi penembakan tersebut, empat karyawan PT. Modern yaitu Anis, Andi, Daud dan David, tewas. 

“Kelenak Telenggen ini beroperasi di tiga wilayah hitam di Pegunungan Tengah Papua yaitu Kabupaten Puncak Jaya, Puncak dan Lanny Jaya. Dia ini merupakan pemimpin yang baru yang memilitansi yang sangat tinggi dan kejam,” tegasnya.

BACA JUGA: Singapura Bantah Caplok Pulau Manis

Selain mengamankan Kelenak Telenggen, pihaknya juga mengamankan barang bukti berupa amunisi. Selain amunisi, Kelenak Telenggen menurut Waterpauw menyimpan senjata api yang dirampas di suatu tempat. “Nanti akan dikembangkan oleh tim. Sebanyak 28 pucuk senjata yang dirampas kelompok ini dan ini akan terus kami selidiki,” ungkapnya. 

Selain melakukan penyelidikan untuk mengungkap senjata yang dirampas Kelenak Telenggen dan kelompoknya, Polda Papua juga akan melakukan penyelidikan terhadap pihak-pihak yang diduga mensupport dana maupun logistik kepada Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) ini. “Kelompok ini bisa eksis dan melanjutkan kegiatannya, tentu ada dukungan dana dan logistik. Ini akan kami selidiki,” tegas Kapolda. (nik/nat/adk/jpnn)

Tiga Kasus Penyerangan yang Melibatkan Kelenak Telenggen

1. 3 Desember 2014, penembakan dan perampasan senjata dua anggota Polri yang sedang mengangkat kursi dalam rangka perayaan Natal di Ilaga, Kabupaten Puncak. Dua anggota Polri Aipda Thomson Siahaan dan Bripda Aprianto Forcen tewas dalam penyerangan tersebut.

2. 27 Desember 2015, penembakan dan perampasan senjata di Polsek Sinak, Kabupaten Puncak. Tiga anggota Polri yaitu Briptu Ridho Matdoan, Bripda Arman dan Bripda Ilham, tewas dan satu anggota Bripda Ryan mengalami luka tembak. 

3. 15 Maret 2016, penembakan terhadap karyawan PT. Modern yang sedang melakukan pengerjaan jalan di Distrik Sinak. Empat karyawan PT. Modern yaitu Anis, Andi, Daud dan David tewas. 

Sumber: Polda Papua

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Kabar Gembira Buat Prajurit TNI di Daerah Terpencil


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler