jpnn.com - PONTIANAK - Kh, 33, buronan kasus pencurian dengan kekerasan (Curas) bersenjata tajam (Sajam) ini diringkus tim dari Polrestra Pontianak di kontrakannya, kawasan Sungai Jawi, Pontianak Barat, Rabu (16/9) sekitar pukul 15.00. Penjahat sadis yang sudah dua tahun kabur di Surabaya itu ditembak kakinya.
“Dalam menjalankan aksinya, Kh bersama seorang temannya. Aksinya terbilang sadis. Dia tidak segan-segan melukai korbannya dengan senjata tajam, jika melawan,” kata Kompol Andi Yul Lapawesean, Kasat Reskrim Polresta Pontianak di Rumah Sakit Antoen Soedjarwo (Dokkes) Polda Kalbar, kemarin.
BACA JUGA: Rasain Lo! Buron 2 Tahun, Penjahat Sadis Itu Akhirnya Ditembak Polisi
Andi Yul memaparkan, Kh tercatat tiga kali terlibat kasus Curas. Diantaranya pencurian uang di warung Jalan Haruna, pencurian barang elektronik dan barang berharga lainnya wilayah Pontianak Kota. Pencurian di warung itu, Kh sempat melukai bagian leher dan tangan korbannya. “Korbannya cukup berani melakukan perlawanan balik, sehingga Kh juga luka,” ujarnya.
Kh memang sudah lama diburu polisi. Dia sempat meninggalkan Kota Pontianak, melarikan diri ke Surabaya. Sebulan terakhir, polisi mengintainya, setelah mendapatkan informasi dia kembali lagi ke Kota Pontianak.
BACA JUGA: Acungkan Senpi, Polisi Merampok BRI, Ternyata Kalah Duel Lawan Satpam, Yaelah Cupu...
“Alhamdulillah, keberadaannya kita ketahui. Sehingga dilakukan penangkapan. Sementara satu orang temannya masih buron,” ujarnya.
Dikatakan Andi Yul, Kh merupakan penjahat kambuhan dan perbuatannya sangat mengancam keselamatan korban. Saat ditangkap, Kh malah melakukan perlawanan dan berusaha kabur. Tim Jatanras langsung melepaskan tembakan ke arah betisnya.
BACA JUGA: Perempuan Cantik Berhijab Ini Dibunuh, Jasadnya Dibuang ke Laut
“Kita kenakan dia pasal 365 KUHP dengan ancaman sembilan tahun penjara,” tegas Andi Yul.
Kh mengaku, saat mencuri selalu membawa pisau untuk mengancam korbannya, agar tidak melawan dan menyerahkan hartanya.
“Pisau lipat yang saya pakai. Pada 2013 itu saya curi di warung dapat uang Rp600 ribu saja,” ujarnya usai mendapat pertolongan medis di Rumah Sakit Antoen Soedjarwo (Dokkes) Polda Kalbar, setelah peluru bersarang di betisnya.
Pekerja buru bengkel las ini mengaku penghasilannya Rp75 ribu per hari tidak cukup menghidupi lima anaknya. “Akhirnya terpintas pikiran untuk mencuri dan uang itu hanya saya gunakan untuk makan. Setelah mencuri, saya lari ke Surabaya,” jelasnya. (oxa/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rasain! Penjual Tiket Bon Jovi Palsu Dibekuk, Nilainya Ratusan Juta
Redaktur : Tim Redaksi