jpnn.com, JAKARTA - Jajaran buru sergap (buser) Polsek Sagulung, Batam, Kepri, Sabtu (10/6) lalu akhirnya berhasil meringkus komplotan pelaku penipuan dan hipnotis yang selama ini meresahkan masyarakat Batam.
Mereka adalah Antoni, 37, Farel Farera, 37 dan Fredy Saputra alias Dedi, 39.
BACA JUGA: Razia Indekos Saat Ramadan, Puluhan Pasangan Diamankan
Tiga pelaku yang telah beraksi di 15 TKP tersebut keok setelah betis dihadiahi timas panas usai menghipnotis korbannya, Yenni Jelpia, warga Sagulung, Rabu (7/6) siang lalu.
Kapolsek Sagulung AKP Handrianto menuturkan, Antoni dan Farel dibekuk saat sedang berada di pintu masuk Nagoya Hill, Batam pada Sabtu sore, sementara Fredy alias Dedi sebagai otak pelaku dibekuk di komplek perumahan Taman Carina, Batuaji pada Sabtu malam.
BACA JUGA: Lihat Nih, Ratusan Warga Antre Demi Uang Baru
"Mereka ditangkap dalam waktu yang hampir bersamaan. Setelah tangkap dua orang di Nagoya, kami langsung kejar yang satu lagi di Taman Carina," ujar Hendrianto, Senin (12/6).
Dari tangan tiga pelaku itu, polisi mengamankan dua unit mobil Avanza silver BP 1703 GE dan Daihatsu Terios hitam BP 1926 DP yang dipakai ketiga pelaku.
BACA JUGA: Tim Saber Pungli Awasi Proses PPDB di Sekolah Unggulan
Selain itu, sejumlah barang bukti lain seperti belasan lembar kartu ATM dari berbagai bank, korek api berbentuk pistol untuk menakuti korban, sejumlah buku tabungan dari berbagai jenis bank, ponsel, tiga kalung emas imitasi dan lain sebagainya.
Dijelaskan Hendrianto, penangkapan tiga pelaku penipuan dan hipnotis itu bermula dari laporan dari Yenni yang mengaku dihipnotis oleh tiga pelaku saat berada di salah satu mesin ATM pasar Sagulung.
Dalam laporan itu Yenni mengaku diperdaya oleh tiga pelaku dengan modus menemukan perhiasan emas. Dalam kejadian itu Yenni habis-habisan diperdaya sehingga tabungannya sebesar Rp 8 juta ludes perpindah ke rekening para pelaku.
"Korban diperdaya sedemikian rupa sehingga ATM korban diambil mereka. Korban diberi ATM palsu tapi mereka sudah mengetahui PIN ATM korban," kata Hendrianto.
Usai mengantongi ATM dan PIN korban, ketiga pelaku lantas menguras isi tabungan korban di tempat dan waktu yang berbeda. "Salah satunya di mesin ATM Mandiri di SPBU Simpang Tobing. Tabungan korban Rp 8 juta ditransfer ke rekening mereka semua," jelas Hendrianto.
Setelah menerima laporan tersebut, anggota Polsek Sagulung lantas mencari jejak para pelaku dengan mencocokkan sejumlah rekaman CCTv yang ada di pasar Sagulung.
"Dari sana kami dapat petunjuk, kalau para pelaku ini menggunakan mobil Terrios yang kami amankan itu," ujar Hendrianto.
Butuh waktu tiga hari untuk melacak keberadaan para pelaku sebelum akhirnya dibekuk.
"Saat mau ditangkap baik yang dua duluan ataupun di Dedi sama-sama mencoba kabur dan melawan makanya mereka kami tembak di bagian betis," kata Hendrianto.
Dari pemeriksaan sementara ketiga pelaku ini ternyata sudah beraksi di 15 TKP dengan korban yang berbeda-beda. Mereka bahkan tidak saja menghipnotis dengan sasaran pengunjung mesin ATM tapi juga menipu warga umum lainnya dengan mengaku sebagai anggota polisi.
"TKP yang sesuai Laporan Polisi (LP) di sini (Sagulung) ada dua. Selain korban penipuan itu, pernah ada seorang bapak ditipu mereka. Mereka mengaku anggota polisi dengan bermodalkan pistol mainan ini. Korban diminta tebusan Rp 7 juta. TKP-nya sama di pasar Sagulung juga," ujar Hendrianto.(eja)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 695 Nelayan Vietnam Pelaku Illegal Fishing Dipulangkan ke Negaranya
Redaktur & Reporter : Budi