jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno geram dengan ancaman Dorna Sports yang pengin membatalkan MotoGP Indonesia jika tetap memberlakukan aturan wajib karantina.
Menparekraf Sandiaga Uno mengatakan pemerintah tak terima diancam pihak tertentu.
BACA JUGA: Berita Duka, Komikus Senior Meninggal Dunia Karena Pneumonia
“Saya ingin sampaikan di sini secara tegas, Indonesia ini negara hukum, yang sudah menerapkan pengendalian pandemi Covid-19 sesuai dengan kaidah terbaik. Kita sudah menjadi best practice,” kata Sandiaga Uno menegaskan.
Menurut dia, Indonesia sedang fokus dalam menangani pandemi dan kebijakan ekonomi.
BACA JUGA: Berita Duka, Kasi Pemerintahan Desa Silangjana Tewas, Kondisinya Mengenaskan
Oleh karena itu, Menparekraf menyatakan pemerintah tidak akan menerima ancaman dari pihak yang mengaku siap membatalkan balapan motor paling populer itu karena kebijakan penanganan pandemi pemerintah.
"Kami akan selesaikan kewajiban (penanganan pandemi dan kebangkitan ekonomi) Indonesia,” ujar Menparekraf Sandiaga Uno.
BACA JUGA: Bos Federal Oil Sudah tak Sabar Melihat Aksi Pembalap Gresini Racing di MotoGP Mandalika
Menurutnya, travel bubble menjadi skema yang diterapkan pada periode karantina yang berlaku untuk kru, pembalap, dan penyelenggara resmi (officials) MotoGP.
Ketentuan karantina tersebut mengatur kru, pembalap, dan ofisial MotoGP untuk menginap di sebuah hotel khusus.
Seluruh petugas yang terlibat di hotel maupun di Sirkuit Mandalika, seperti supir, pengurus hotel, petugas kebersihan, dan kru lokal, tak diizinkan berinteraksi secara fisik dengan pihak di luar bubble.
Artinya, pembalap, kru, dan ofisial MotoGP tetap dapat melakukan persiapan yang diperlukan walaupun sedang melakukan karantina.
“Skema travel bubble ini sudah akan diterapkan sejak kedatangan seluruh pembalap, kru, dan ofisial di Malaysia untuk pre-season test sebelum berangkat ke Mandalika pada Februari (2022),” bebernya.
Sejurus itu, Head Of Marketing MGPA Aji Aditra juga menyebut berpantang mundur meski ada ancaman dari Dorna Sports.
Aji Aditra menegaskan MotoGP tetap terselenggara sesuai jadwal yang diagendakan pihak Dorna Sports.
Meski demikian, MGPA selaku penyelenggara tetap tunduk pada regulasi yang dikeluarkan pemerintah Indonesia.
Oleh karena itu, MGPA fokus mempersiapkan berbagai mitigasi untuk menyukseskan ajang MotoGP, baik tes pramusim Februari nanti, maupun balapan resmi pada Maret 2022 mendatang.
"Dengan mitigasi, kami optimistis MotoGP terselenggara sesuai rencana," pungkas Aji Aditra.
MGPA sendiri sudah menyiapkan lebih dari 60 ribu tiket MotoGP Indonesia. Sebagian sudah dijual melalui online dan sebagian offline. (ant/genpi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dorna Sport segera Cek Kesiapan Akhir Sirkuit Mandalika Gelar MotoGP
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha