jpnn.com - JAKARTA - Pernyataan Indonesian Corruption Watch (ICW) yang mendorong Abraham Samad sebagai calon wakil presiden (Cawapres) dikritik Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII).
"Ini merupakan usaha nyata bentuk pelemahan KPK, indikasi itu sangat kuat," kata Sekjen PB PMII A. Jabidi Ritonga, Minggu (11/5).
BACA JUGA: Wakil Ketua DPR Sebut Wakil Rakyat Malas Garap UU
Menurutnya, sosok Abraham Samad seharusnya tetap didukung sebagai garda terdepan memerangi koruspsi di Indonesia. Karena dia memiliki komitmen hukum, berkepribadian yang bersih dan berani dalam penuntasan kasus-kasus korupsi.
"Usulan Abraham jadi cawapres kami anggap sebagai teror penegakan hukum di Indonesia, kami menyarankan IWC untuk segara taubat dan jangan ngelantur bicara politik," ujarnya.
BACA JUGA: Demi Jokowi, Daerah Berpenduduk Padat Harus Dikuasai
Sekarang ini, lanjut Jabidi, KPK sudah sangat baik dalam bekerja. Lembaga antirasuah itu harus tetap berdiri kuat, bukan malah didorong dan ditarik ke politik, sehingga lebih pada tugas dan fungsinya.
"Harapan kami, lembaga hukum jangan ditarik ke politik. Sehingga penegak hukum seperti KPK tetap bersih dan independen," tandas dia.
BACA JUGA: Adik Prabowo Anggap Perusahaan Asing Mitra Bisnis
Sebelumnya Koordinator ICW Ade Irawan mengetakan, sebagai warga negara, Abraham Samad memiliki hak memilih dan dipilih. Termasuk untuk jadi cawapres pendamping Jokowi.(rus/rmol/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Panas soal Koalisi, SDA Tegaskan PPP Tetap Demokratis
Redaktur : Tim Redaksi