Dorong Ekonomi Daerah, Pemkab Tangerang Gandeng Investor

Rabu, 27 September 2017 – 20:27 WIB
Kota Tangerang. Foto IST

jpnn.com, TANGERANG - Pemerintah Kabupaten Tangerang, Banten akan menggandeng investor, baik domestik maupun global untuk mengembangkan daerah tersebut.

Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar mengatakan, saat ini sektor industri menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi daerah.

BACA JUGA: Bupati Tangerang Raih Penghargaan Pembina Olahraga

Dia menyebutkan ada sekitar 5.800 industri baik skala kecil maupun besar yang memberikan sumbangan hingga 47,5 persen terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).

Zaki menjelaskan, saat ini pihaknya telah dan sedang melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi disertai inovasi-inovasi baru.

BACA JUGA: Pelayanan Lamban, Investor Ratusan Miliar Kabur

Salah satu contohnya yakni pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan yang telah bekerjasama dengan minimarket guna meningkatkan pendapatan daerah.

“Kami terus berinovasi dan berimprovisasi juga melakukan sosialisasi baik ke dalam maupun ke luar termasuk untuk menarik investor global, misalnya bekerjasama dengan perusahaan dari luar Indonesia,” ujar Zaki saat dihubungi, Selasa (26/9).

BACA JUGA: Pemda Tangerang Permudah Pengembangan Kota Industri

Menurutnya, pemerintah daerah juga mengarahkan pembangunan Kabupaten Tangerang menjadi wilayah yang seimbang dan mandiri. Tak hanya mengembangkan industri, namun ke depan Tangerang juga fokus pada pembangunan pemukiman, perkantoran, dan komersil, di mana semua bisa dilakukan secara integrasi.

Sebagai mitra strategis Jakarta, Kabupaten Tangerang dianggap memperoleh dampak baik positif maupun negatif dari pengembangan Ibu Kota.

Terpisah, Direktur Institute for Transportation and Development Policy Indonesia, Yoga Adiwinarto, mengingatkan dalam pembangunan infrastruktur, baik hunian, perkantoran hingga kawasan komersial harus ditopang dengan transportasi publik yang memadai serta terintegrasi.

Menurutnya, orientasi pengembangan harus diubah, misalnya bisa dipusatkan dengan daerah-daerah yang dekat dengan kawasan transportasi publik bukan jalan tol.

"Jalan tol kini sudah tidak mampu menampung penggunanya baik dari Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi. Akibatnya, masyarakat harus menghabiskan waktu berjam-jam dengan kecepatan rendah," bebernya.

Karena itu, pemerintah harus memetakan area-area yang dekat stasiun KA maupun sejalur dengan rute bus. Pemerintah juga harus memberikan insentif kepada pengembang yang mau membangun kawasan dekat dengan transportasi publik atau turut membangun transit oriented development (TOD).

Menurut Yoga, pembangunan kota yang terintegrasi dengan transportasi publik dinilai akan memberikan multiplier effect yang besar. Tidak hanya masyarakat yang dimudahkan, namun perkembangan daerah tersebut ke depan juga akan lebih baik.(chi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Investor Hong Kong Berkomitmen Tingkatkan Investasi di Indonesia


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler